TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit cacar monyet ialah penyakit yang tergolong langka.
Penyakit cacar monyet umum ditemukan di daerah tertentu.
Di daerah asalnya, pertamakali cacar minyat ditemukan di Benua Afrika terutama di Negara Kongo.
Penyakit ini berasal dari hewan primata, yaitu kera.
Penyakit cacar monyet bisa menular ke manusia, biasanya karena ada kontak erat.
Misalnya hewan primata tersebut atau hewan yang mengalami sakit cacar monyet atau virus penyebab cacar ini berkontak dengan manusia misalkan karena digigit atau karena membersihkan hewan tersebut dan terdapat luka pada tangan.

Baca juga: Dr. drg. Eddy Heriyanto Jelaskan Syarat yang Dilakukan Sebelum Pemasangan Kawat Gigi
Sehingga terkena cairan dari hewan yang terinfeksi virus tersebut dan jadilah menular ke manusia.
dr. Zahra Ayu menyampaikan, bahwa virus ini sebenarnya sudah termasuk lama diketahui, hanya saja beberapa bulan terakhir terjadi peningkatan kejadian cacar monyet.
Sama seperti virus lainnya, virus cacar monyet ini juga memiliki masa inkubasi.
Dari mulai pertama orang tersebut kontak dengan baik orang maupun hewan yang terduga mengidap cacar, memiliki waktu sekitar 5-7 hari.
Setelah 5-7 hari melakukan kontak, maka akan timbul gejala-gejalanya, seperti :
- Demam
- Seperti flu
Baca juga: Bisakah Gingivitis Terjadi pada Anak-anak? Ini Penjelasan Dr. drg. Munawir H. Usman
- Nyeri-nyeri sendi
- Kurangnya nafsu makan
Gejala tersebut dialami selama 2-5 hari awal, dan setelah demam mereda. nafsu makan mulai meningkat, barulah akan muncul ruam atau bercak-bercak kemerahan pada kulit.
Bercak-bercak merah pada kulit ini bisa menetap sampai dengan 2 minggu apabila tidak diobati.
Virus pasti akan mengalami self limiting disease, jadi terdapat kemampuan tubuh untuk mengobatinya agar bisa sembuh sendiri dan akan mengalami resolusi sampai 2 minggu kemudian apabila kita terkena cacar monyet yang tergolong ringan.
Baca juga: dr. Andi Nanis Sacharina Marzuki, Sp. A (K) Sampaikan Pemenuhan Gizi Tepat pada Masa Pubertas Anak
Jika gejala cacar monyet yang dialami tergolong ringan akan sembuh sendiri, paling pengobatan yang akan diberikan oleh dokter kulit pun sympthomatik.
Misalnya mengalami keluhan demam, maka akan diberikan obat penurun panas.
Bila mengalami keluhan nyeri-nyeri sendi akan dberikan obat anti inflamasi.
Atau misalkan mengalami keluhan timbul bercak-bercak pada kulit bisa berupa bintil kemerahan atau bintil berisi air akan diberikan obat anti inflamasi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Lampung bersama dengan dr. Zahra Ayu Lukita Sari, Sp.KK. Seorang dokter spesialis penyakit kulit dan kelamin.
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)