TRIBUNHEALTH.COM - Tanpa disadari, penyakit stroke bisa menngintai siapa saja.
Seringkali penyakit stroke dianggap hanya bisa terjadi pada usia lanjut saja.
Nyatanya banyak usia muda mengalami gejala stroke maupun stroke ringan.
Seseorang dengan stroke perlu mendapatkan pengobatan yang tepat dan cepat agar tidak mengalami kejadian fatal.
Stroke merupakan kondisi medis yang menakutkan dan mengancam jiwa, namun begitu pasien mulai pulih, pasien akan mengalami dampak pada kualitas hidup yang disebabkan oleh kerusakan.
Pasien stroke mungkin mengalami berbagai hambatan untuk pemulihan aktivitas normal dan partisipasi.
Baca juga: Waspada Penyakit Kanker Usus yang Kerap Disepelekan Gejalanya
Seperti dalam manajemen medis semua pasien, manajemen stroke membutuhkan perawatan yang optimal pada semua fase untuk mencegah komplikasi medis dan kondisi yang akan muncul saat pasien melalui fase akut ke fase pemulihan, rehabilitatif, serta pemeliharaan jangka panjang setelah stroke.
Rehabilitasi stroke merupakan pengelolaan rehabilitatif yang komprehensif terhadap disabilitas melalui pendekatan neurorehabilitasi dengan tujuan mengoptimalisasikan pemulihan dan/atau memodifikasi gejala sisa yang ada agar mampu melakukan aktivitas fungsional secara mandiri, dapat beradaptasi dengan lingkungan dan mencapai hidup yang berkualitas.
Rehabilitasi bertujuan untuk memaksimalkan aktivitas individu, partisipasi (peran dan posisi sosial)dan kualitas hidup, dan meminimalkan distress bagi pengasuh.
Baca juga: Dr. drg. Tri Setyawati Jelaskan Penyebab Demam dan Rasa Nyeri jika Mengalami Karies Gigi
Rehabilitasi merupakan pendekatan yang aktif, berorientasi pada tujuan dan berpusat pada pasien dan harus dimulai sesegera mungkin setelah stroke.
Rehabilitasi melibatkan penilaian, pengobatan dan manajemen pasien secara multidisiplin, untuk memastikan pasien stroke mencapai tingkat fungsi yang optimal dan kemandirian dari sudut pandang fisik, psikologis, sosial dan vokasional.
Rehabilitasi mengurangi tingkat disabilitas dan ketergantungan penyandang disabilitas dengan mengembangkan semaksimal mungkin kemampuan yang dibutuhkan untuk berfungsi secara memadai dalam situasi individu.
Pengobatan rehabilitasi bertujuan untuk mengembalikan kemampuan fungsional serta integrasi sosial penyandang disabilitas.
Pada fase lanjut (maintenance phase), tujuan rehabilitasi adalah memantapkan dan mempertahankan fungsi, dimana fokus terapi meningkat dari kemandirian ADL menjadi kemandirian vokasional (kembali bekerja), latihan gerakan motorik halus tahap lanjut, begitupun dengan latihan kebugaran
Baca juga: Keluhan Gigi Ngilu Tidak Selalu karena Gigi Sensitif, Begini Ulasan drg. Anastasia
Terapi apa saja yang dilakukan pada pasien stroke agar kondisinya lebih membaik?
Begini penjelasan dr. Nilla Mayasari, M.Kes., Sp.KFR-K.
Nilla adalah seorang Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Konsultan.
Nilla Mengawali karirnya sebagai dokter umum di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar pada 2010.
Kemudian pada 2010 Nilla menekuni profesinya menjadi dokter rehabilitasi medik.
Pada tahun yang sama hingga saat ini, Nilla juga masih aktif menjadi Dosen Departemen kedokteran Fisik dan Rehabilitasi FK-UNHAS.
Baca tanpa iklan