Dokter Imbau Sikap yang Perlu Ditunjukan oleh Penderita Bipolar saat Gejala Kembali Kambuh

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi muncul tanda Bipolar

TRIBUNHEALTH.COM - Bipolar adalah salah satu gangguan mental yang bisa terjadi baik pada perempuan maupun laki-laki.

Tanda khas dari gangguan Bipolar adalah perubahan suasana hati yang sangat begitu cepat (drastis).

Mulai dari suasana hati yang sedih (fase depresi) hingga senang yang sangat luar biasa (fase manik).

Baca juga: Dra. Hj. Listyaningati, M.Psi. Jelaskan Cara Menyikapi dan Mengelola Stres Akibat Hilang Pekerjaan

Ketika pasien Bipolar kembali mengalami sejumlah gejala, dr. Yanne Cholida, ACp, CHt, CI, CET. menghimbau untuk mengucapkan kata-kata sugesti. Yaitu dengan prinsip "Mulai hari ini, Detik ini, dan seterusnya".

"'Saya siap menjadi penderita Bipolar yang kooperatif dengan keluhan-keluhan saya, saya bisa mengendalikan keinginan saya dengan normal.'"

"Jika depresi maka bisa mengucapkan, "Mulai hari ini, detik ini, dan seterusnya saya akan berdamai dengan perasaan saya dan rasa sedih saya sebagai penghibur saya'," terang Yanne mencontohkan yang dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Ilustrasi - Ciri-ciri orang yang mengalami depresi (Boldsky.com)

Sembari menekankan pada diri sendiri, bahwa segala sesuatu yang terjadi ialah atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa

Melakukan Tindakan Positif

Saat ini telah banyak pasien Bipolar yang sudah menjalankan rangkaian terapi dengan metode Hipnoterapi.

Dalam penatalaksanaanya, pasien harus bisa mengendalikan dan mengenali gejala yang muncul dengan prinsip Hipnosis.

Baca juga: Insomnia Bisa Berdampak pada Kesehatan Mental, Jadi Mudah Tersinggung, Cemas, hingga Depresi

Jika sudah mengenali, maka pasien dirujuk untuk memikirkan apa yang perlu dilakukan.

Diharapkan pasien bisa melakukan sesuatu yang memberikan dampak positif dan tidak merugikan dirinya sendiri maupun orang lain.

Ilustrasi seseorang yang depresi (lifestyle.kompas.com)

"Karena dimasukkan di pikiran bawah sadarnya, maka pada saat mengenali gejala-gejala itu pasien akan melakukan hal yang lebih positif dan tidak merugikan," kata Yanne.

Hipnosis masuk pada pikiran bawah sadar seseorang untuk mengenali akar permasalahan dari kejadian di masa lalu.

Baca juga: Benarkah Bipolar Terjadi Akibat Faktor Genetik? Begini Tanggapan Ahli Psikolog

"Misalnya faktor pemicunya adalah trauma di masa lalu yang belum terselesaikan dan stres berlebihan, melalui Hipnoterapi kita cari akar permasalahannya."

"Siapa saja penyebab trauma itu, dimana lokasi trauma itu, kapan terjadi trauma itu, dan kapan pertama kali munculnya," papar Yanne.

Bila trauma itu telah ditelusuri, maka bisa segera dilakukan terapi. Terapi ini menggunakan teknik regresi (mundur di masa lalu).

ilustrasi seseorang yang memeriksakan diri ke dokter (health.kompas.com)

Lalu masuk ke akar kejadiannya, dirubah feelnya dan kembali lagi ke masa sekarang.

Persiapan Hipnoterapi

Untuk melakukan Hipnoterapi terdapat berbagai prosedur yang harus dilakukan oleh pasien terlebih dahulu. Yakni pasien akan mendapakan anamnesis.

Halaman
12