TRIBUNHEALTH.COM - Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah bisa mengakibatkan banyak penyakit serius, misalnya seperti penyakit jantung dan stroke.
Namun tidak semua kolesterol memiliki dampak buruk bagi tubuh.
Hanya kolesterol jahat atau low-density lipoprotein (LDL) yang berdampak buruk bagi kesehatan.
Tubuh juga memiliki kolesterol baik atau dikenal dengan istilah high-density lipoprotein (HDL) yang bisa melarutkan kolesterol jahat.
Pasalnya upaya menurunkan kolesterol secara alami melalui diet sehat dan olahraga terkadang tidak berhasil untuk sebagian orang.
Oleh karena itu, dokter seringkali merekomendasikan obat penurun kolesterol bagi pasien yang menderita kolesterol tinggi agar kolesterol tidak melonjak dan tetap terkendali.
Baca juga: Kekurangan Vitamin C Bisa Sebabkan Gingivitis, Benarkah? Begini Ulasan Dr. drg. Munawir H. Usman
Hal ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya yang dilansir oleh Tribunhealth.com dalam tayangan YouTube KOMPASTV program Ayo Sehat edisi 07 Mei 2022.
Baca juga: dr. Sonar Soni Panigoro: Pada Stadium 0 Kanker Payudara Bisa Sembuh Total Seperti Orang Biasa
Kendati demikian, dokter tidak menganjurkan apabila pasien membeli obat yang di jual bebas di apotek tanpa resep dan pengawasan dokter.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Endokrin, Metabolik dan Diabetes, dr. Indra Wijaya menuturkan jika obat kolesterol banyak sekali tipenya, banyak sekali jenisnya dan masing-masing memiliki indikasi.
Menurutnya, setiap usia dan penyakit berbeda jenis dan dosis obatnya.
dr. Indra Wijaya mengimbau untuk tidak asal mencoba membeli tanpa anjuran dokter.
Hal ini karena setiap obat yang dikonsumsi tentu memiliki efek samping apabila tidak memahaminya.
Bahkan sembarangan mengonsumsi obat bisa menimbulkan bahaya bagi kesehatan.
Baca juga: Wanita yang Tidak Dapat Menyusui Memiliki Risiko yang Lebih Tinggi Mengalami Kanker Payudara
Baca juga: dr. Ammarilis Murastami, Sp.KK Mengatakan jika Transplantasi Rambut ialah Cara Cepat Atasi Kebotakan
"Jadi sebaiknya saran saya bisa medical check up atau konsultasi ke dokternya, nanti dokternya akan anjurkan untuk cek darah. Nah, dari situ nanti dokternya akan evaluasi siapa yang minum obat dan siapa yang belum boleh minum obat," tutur dr. Indra Wijaya.
"Jadi tidak semua kolesterol tinggi itu minum obat," tegasnya dalam tayangan Ayo Sehat (07/05/2022).
dr. Indra Wijaya sangat tidak menyarankan jika pasien konsumsi obat tanpa anjuran dokter.
Hal ini bukan tanpa alasan, karena tidak semua penderita kolesterol tinggi memerlukan obat.
"Jadi dokter yang akan melihat dan menentukan," lanjutnya.
Sering terjadi dalam lingkungan masyarakat apabila kondisinya sudah membaik maka pasien memutuskan untuk menghentikan konsumsi obat dan mengonsumsinya kembali saat kondisinya kembali tidak baik.
Terkait hal ini, dr. Indra Wijaya menegaskan untuk konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter.