Himpunan Masyarakat Hemofilia Indonesia, Wadah Bagi para Penyandang Hemofilia

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi - Pengobatan untuk penderita H emofilia

Umumnya terdapat lebam pada bayi yang mulai aktif bergerak, terutama pada saat belajar merangkak atau berjalan.

Baca juga: Rutin Konsumsi Jahe Bagus untuk Kesehatan Jantung, Bisa Turunkan Kolesterol dan Tekanan Darah

"Saat bayi belajar merangkak atau berjalan biasanya akan muncul memar atau lebam."

"Mungkin akan sedikit terbentur, kalau bayi lain tidak apa-apa, tetapi kalau menderita Hemofilia bisa biru besar atau bengkak," papar Novie.

Penanganan Hemofilia

Ilustrasi penanganan dokter (nova.grid.id)

penanganan Hemofilia disesuaikan dengan tipe yang diderita.

Bila penyandang mengalami Hemofilia dengan tipe A, maka bisa diberikan faktor pembekuan darah 8.

Namun jika penyandang mengalami Hemofilia tipe B, maka akan diberikan faktor pembekuan darah 9.

Baca juga: Pasien dengan Talasemia Ditangani oleh Dokter Spesialis Apa? Ini Kata dr. Olga Rasiyanti Siregar

Pemberian faktor pembekuan darah baik 8 maupun 9 hingga saat ini masih melalui suntikan intra vena (masuk pembuluh darah).

Pemberian suntikan ini idealnya diberikan sejak mengalami pendarahan pertama dan selanjutnya dilakukan secara rutin.

Ilustrasi konsultasi dokter (pixabay.com)

Namun sayangnya penerapan ini masih sulit dilakukan di Indonesia karena tersandung biaya yang cukup tinggi.

"Di kita masih belum bisa, karena harga obat ini mahal."

"Jadi di Indonesia masih diberikan jika diperlukan saja, bila ada pendarahan baru dikasih," ungkap Novie.

Baca juga: Memasuki Usia 30 Tahun, Tekanan Darah di Atas 130 mmHg dan Muncul Gejala Perlu Berhati-hati

Kendati demikian, Novie berharap keadaan ini bisa berubah.

Sehingga penyandang Hemofilia mudah mendapatkan pengobatan secara rutin.

Profilaksis pada Hemofilia

Pada penyadang Hemofilia berat, seringkali mengalami pendarahan.

Bila sudah dalam kondisi tersebut, penyandang harus mendapatkan penanganan yang tepat.

Ilustrasi dokter melakukan pemeriksaan kepada pasien. (Freepik.com)

Baca juga: Waspada Gejala Pendarahan Otak yang Kerap Disepelekan, Berikut Ulasan dr. M. Imam Santoso

Untuk mengantisipasinya, penting sekali bagi penyandang Hemofilia melakukan terapi Profilaksis.

"Dengan kita memberikan Profilaksis anak-anak bisa beraktivitas sehari-hari dengan lebih terlindungi," ucap Novie.

Pemberian Profilaksis ini membuat kadar faktor pembekuan darah 8 dan 9 menjadi lebih tinggi.

Baca juga: Kenali Penyebab Disfungsi Ereksi pada Pria, Mulai dari Penyumbatan Pembuluh Darah hingga Hormonal

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Hematologi Onkologi, Novie Amelia Chozie dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube Kompas TV, (26/4/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)