TRIBUNHEALTH.COM - Pendarahan otak adalah suatu kondisi di mana otak yang sehat terisi oleh darah.
Otak bisa terisi oleh darah diakibatkan adanya rembesan atau pecahnya pembuluh darah pada otak.
Posisi pecahnya pembuluh darah bisa didalam otak atau berada di dekat pinggir otak.
dr. Imam menyampaikan bahwa apabila pembuluh darah yang pecah berada di tengah-tengah otak disebut dengan pendarahan otak intraserebral (PIS).
Sedangkan pendarahan otak yang terletak di tepi-tepi otak disebut dengan pendarahan otak supranoid.
Penyebab dari pendarahan otak secara mendadak mungkin dikarenakan pasien tidak menyadarinya sejak awal, tetapi pada saat pendarahan terjadi maka timbullah gejala yang mendadak.

Baca juga: dr. Adnania Nareswari Sp.DV Jelaskan Jenis Skincare yang Bisa Digunakan Saat Purging
Bahkan gejala yang khas dari pendarahan otak adalah sakit kepala, apabila sudah memasuki gejala berat sekali bisa sampai kehilangan kesadaran.
Gejala pendarahan otak ringan hanya seperti sakit kepala biasa.
Terkadang seseorang tidak menghiraukan sakit kepala yang dirasa saat mengalami gejala ringan.
Berbeda dengan gejala pendarahan otak yang berat, saat seseorang mengalaminya, mereka harus segera memeriksakan diri kedokter.
Beberapa gejala pendarahan otak yang perlu diketahui antaralain:
- Kejang
- Kesemutan atau mati rasa sebelah tubuh
Baca juga: Selain Menyesuaikan Tipe Kulit Wajah, Simak Tips Memilih Produk Kecantikan yang Digunakan
- Mual atau muntah
- Kewaspadaan berkurang
- Perubahan penglihatan
- Kesulitan berbicara, menelan, menulis, dan membacar
- Kehilangan keterampilan motorik halus
- Kehilangan keseimbangan
- Hilang kesadaran
- Kesulitan bernapas dan detak jantung tidak normal
Apabila terjadi perdarahan kecil pada otak, kemungkinan sakit kepala tidak terlalu membahayakan kondisi pasien.
Baca juga: Psikolog Jelaskan Perbedaan Delusi dan Halusinasi yang Kerap Dianggap Sama
Pasien cenderung hanya merasakan sakit kepala seperti biasa.
Tetapi jika perdarahan pada otak bertambah luas, adanya darah bertambah banyak dan akan terjadi pendesakan barulah terasa sakit kepala yang semakin hebat, muntah, kejang, bahkan hilang kesadaran.
Jika gejala berat tersebut sudah terjadi, maka perdarahan pada otak sudah semakin meluas.
Membedakan pendarahan sakit kepala dan pendarahan otak terdapat gejala berikutnya yang mengikuti.
Pendarahan otak paling sering terjadi karena hipertensi kronik yang tidak terkontrol, dan semakin lama semakin tinggi hipertensi mungkin pembuluh darah mengalami perubahan pada ujungnya.
Baca juga: Sama-sama Terjadi pada Otak, Berikut Ini Perbedaan Stroke dan Aneurisma
Perubahan pembuluh darah pada bagian ujung dikarenakan tidak terkonrolnya hipertensi.
Selain hipertensi, pendarahan otak bisa dikarenakan faktor usia.
Pada faktor usia yang bertambah, mungkin terjadi kerapuhan pada dinding-dinding pembuluh darah, sehingga ketika tensi mendadak naik bisa mengalami pecah.
Faktor-faktor genetik juga bisa menjadi penyebab perdarahan pada otak.
dr. Imam santoso mengatakan bahwa faktor perdarahan otak yang paling sering terjadi dikarenakan hipertensi.
Ini disampaikan pada vhannel YouTube KompasTV bersama dengan dr. Mohammad Imam Santoso, Sp.S. Seorang dokter spesialis saraf. Kamis (23/9/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)