TRIBUNHEALTH.COM - Kolesterol tinggi merupakan penyakit yang kerap dikaitkan dengan usia yang tak lagi muda.
Ahli Jantung dan Wakil Presiden Medis di K Health, Dr. Edo Paz, menyebut memang ada beberapa perdebatan mengenai waktu yang tepat untuk memeriksakan kolesterol.
“(Namun) banyak masyarakat, seperti AHA, merekomendasikan skrining sedini usia 20 tahun,” paparnya kepada Medical News Today, dikutip TribunHealth.com, Minggu (20/3/2022).
Ahli jantung, lipidologis, dan internis bersertifikat di MemorialCare Heart & Vascular Institute, Robert Greenfield, juga memberikan pandangannya.
Deteksi dan penanganan dini memang penting untuk dilakukan.
Pasalnya, Dr. Greenfield menyebut ada risiko penyakit kardiovaskuler jika kolesterol dibiarkan begitu saja.
Baca juga: Anggur Bisa Bantu Jaga Kesehatan Jantung, Dapat Turunkan Tekanan Darah dan Kolesterol
Baca juga: Ahli Sebut Mandi Air Dingin Bisa Bermanfaat untuk Turunkan Kolesterol
“Semakin lama pembuluh darah Anda bermandikan darah yang mengandung kadar kolesterol terlalu tinggi, risiko penyakit kardiovaskular Anda di kemudian hari meningkat," tandasnya.
"Rekomendasi menyatakan bahwa pemeriksaan kolesterol pertama harus dilakukan selama masa remaja, dan jika Anda memiliki riwayat keluarga yang kuat, itu harus diperiksa lebih cepat,” Dr. Greenfield melanjutkan penjelasannya.
Untuk individu dengan hiperkolesterolemia familial homozigot, dia mengatakan, kolesterol harus diperiksa pada usia 2 tahun.
Penyakit arteri perifer, salah satu komplikasi kolesterol tinggi
Salah satu komplikasi yakibat kolesterol tinggi adalah penyakit arteri perifer, yang terjadi ketika arteri menyempit akibat adanya plak.
Plak inilah yang menyebabkan penyempitan arteri yang membatasi aliran darah ke tubuh, yang menjadi ciri penyakit arteri perifer (PAD).
PAD merupakan sebagai penyakit aliran darah yang mempengaruhi kaki, dan kadang-kadang lengan.
“Penyakit arteri perifer termasuk rasa sakit saat menggunakan lengan Anda, seperti sakit dan kram saat merajut, menulis, atau melakukan tugas manual lainnya," sebut Mayo Clinic.
Baca juga: Penjelasan Mengapa Kolesterol LDL Disebut Jahat dan HDL Disebut Baik
Baca juga: Simak Beberapa Cara Menjaga Pola Makan yang Baik untuk Menjaga Kestabilan Kolesterol
“Jika penyakit arteri perifer berkembang, rasa sakit bahkan dapat terjadi saat Anda beristirahat atau saat Anda berbaring."
“Mungkin cukup intens untuk mengganggu tidur," lanjutnya.
"Menggantungkan kaki Anda di tepi tempat tidur atau berjalan di sekitar kamar Anda untuk sementara dapat menghilangkan rasa sakit."
Terkait kolesterol, penting untuk mencegah dari pada mengobati.
“Batasi makanan tinggi lemak jenuh. Lemak jenuh berasal dari produk hewani dan minyak tropis seperti minyak sawit," saran Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC).
“Makanan yang tinggi lemak jenuh mungkin tinggi kolesterol."
Baca juga: Jangan Konsumsi Terlalu Banyak, Studi Sebut Buah Kering Bisa Picu Kenaikan Kolesterol
Baca juga: Kolesterol Sebabkan Klaudikasio Intermiten, Kaki Nyeri saat Aktivitas dan Sembuh ketika Istirahat
Baca tanpa iklan