"10 % ini beda orang, beda pembatasannya, ada yang pembatasannya maksimal 1 sendok atau 2 sendok makan," ucapnya.
Baca juga: Jarang Menyikat Gigi, Mengonsumsi Makanan Manis dan Asam Beresiko Tinggi Mengalami Gingivitis
Untuk pembatasan, alangkah lebih baiknya untuk dihindari.
Namun perlu diingat, tidak hanya membatasi konsumsi makanan manis saat sedang terpapar Covid-19 saja.
Bagi yang belum pernah terpapar Covid-19, mulai dari sekarang bisa menghindari makanan yang terlalu tinggi mengandung gula.
Supaya respon inflamasi terjada sejak dini, sehingga tidak mudah sakit.
Memenuhi Asupan Nutrisi
Memperhatikan asupan nutrisi harus dilakukan oleh setiap orang.
Bukan hanya diperhatikan saat sakit saja, melainkan juga harus dicermati setiap hari.
Baca juga: Ahli Gizi: Sebelum Melakukan Detox Jus, Lebih Baik Konsultasi dengan Dokter Terlebih Dulu
Jangan sampai ketika sedang sakit, justru baru sadar akan asupan makanan yang akan dikonsumsi.
Dasar asupan nutrisi yang harus dipenuhi mengacu pada prinisp gizi seimbang.
"Gizi seimbang harus lengkap, baik mikro maupun makronutrisi," terang Marya.
Lebih banyak orang mengetahui makronutrisi sebatas karbohidrat dan protein saja, padahal lemak juga termasuk bagian dari makronutrisi yang harus dipenuhi.
Sehingga tidak perlu terlalu khawatir dengan lemak.
Hanya saja, perlu memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Sementara mikronutrisi disesuaikan dengan penyakit yang dialami oleh setiap orang.
Baca juga: Jangan Terlalu Banyak Konsumsi Karbohidrat Olahan, Begini Alasannya Menurut dr. Lusiyanti, M.Med
Kebutuhan mikronutrisi pada orang dengan penyakit dan tanpa penyakit berbeda.
"Contohnya orang diabetes dengan tanpa diabetes berbeda nutrisinya."
"Orang diabetes dengan masalah jantung, ginjal, itu juga berbeda nutrisinya," jelas Marya.
Bila sedang sakit, maka yang harus menjadi perhatian adalah daya tahan tubuh.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dengan melakukan pemenuhan nutrisi dengan tambahan protein.