Berikut Ini Dampak Buruk Insomnia pada Kesehatan Fisik, Seksual, dan Psikologis

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur insomnia

Healthline mengatakan: “Selama tidur, jalur terbentuk antara sel-sel saraf (neuron) di otak Anda yang membantu Anda mengingat informasi baru yang telah Anda pelajari."

“Kurang tidur membuat otak Anda lelah, sehingga tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.”

Perubahan suasana hati, toleransi yang rendah, dan perasaan tidak sabar adalah tanda-tanda emosional yang umum bahwa seseorang membutuhkan lebih banyak tidur - yang semuanya dapat membahayakan pengambilan keputusan dan bakat kreatif.

Mengalami masalah psikologis

Ilustrasi kecemasan (Freepik)

Baca juga: Cemas Berlebihan Memicu Naiknya Asam Lambung? Begini Penjelasan Dokter

Baca juga: Mencium Aroma Terapi hingga Minum Teh Herbal Dapat Membantu Atasi Kecemasan

Ada hubungan yang sangat erat antara tidur dan kesehatan mental.

Menurut badan amal kesehatan mental Mind, secara konsisten kurang tidur dapat menjebak orang dalam lingkaran setan stres, kecemasan, harga diri rendah, dan kesulitan menghadapi kehidupan sehari-hari.

Mind mengakui sejumlah masalah yang mungkin dihadapi saat berjuang melawan insomnia atau kurang tidur.

Ini termasuk:

  • Merasa cemas, depresi atau bunuh diri
  • Merasa kesepian atau terisolasi
  • Berjuang untuk berkonsentrasi
  • Merasa mudah tersinggung
  • Memiliki masalah dengan pekerjaan, teman, dan keluarga
  • Berada pada risiko yang lebih tinggi mengalami episode psikotik
  • Berisiko lebih tinggi mengalami kondisi kesehatan yang serius
ilustrasi seseorang yang mengalami gangguan tidur (freepik.com)

Tidur adalah bagian penting dari gaya hidup sehat karena mendorong kemampuan tubuh untuk mengatur metabolisme dan memproduksi zat alami untuk mendukung fungsi internal.

Sementara efek jangka pendek dari insomnia menjadi perhatian serius, implikasi jangka panjangnya bisa sangat menghancurkan.

Menurut NHS, kurang tidur secara teratur menempatkan pada risiko kondisi medis yang serius, termasuk obesitas, penyakit jantung koroner dan diabetes - yang semuanya akan memperpendek harapan hidup.

Hubungan antara penambahan berat badan dan tidur adalah salah satu alasan utama untuk meningkatkan risiko penyakit jangka panjang.

Ini karena kurang tidur mengurangi kadar leptin tubuh (zat kimia yang membuat merasa kenyang), dan meningkatkan hormon ghrelin yang merangsang rasa lapar.

Hari-hari dengan sedikit atau tanpa tidur juga menurunkan jumlah insulin yang diproduksi oleh tubuh yang merupakan penyebab diabetes tipe 2.

Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.

(TribunHealth.com/Nur)