Jangan Anggap Sepele Pubertas Lambat pada Anak, Dokter Ungkap Risiko yang Bisa Terjadi

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi remaja-simak penjelasan dokter mengenai risiko pada pubertas lambat yang perlu diketahui

Tidak Selalu Tanda Penyakit

Pubertas dini bisa timbul tidak hanya disebabkan oleh suatu penyakit.

Melainkan juga bisa timbul karena hanya variasi normal saja.

Baca juga: Benarkah Rasa Nyeri saat Menstruasi Memengaruhi Kesuburan? Begini Ulasan dr. Binsar Martin Sinaga

Pubertas yang terlalu dini dengan kondisi varian normal, ditandai dengan gejala yang tidak progresif.

Salah satu contohnya, jika tumbuh payudara, maka cukup payudara saja dan tidak bertambah besar.

"Stay disitu, nggak tambah besar, nggak terus tumbuh bulu-bulu, dan nggak jadi menstruasi," ucap Roro.

Ilustrasi payudara wanita (freepik.com)

Biasanya pubertas dini yang diindikasikan varian normal, ditandai dengan payudara yang tumbuh pada 0 hingga 2 tahun.

Bisa juga ditandai dengan tumbuhnya payudara yang mendekati masa pubertas. Seperti pada usia 7 tahun.

Sehingga untuk varian normal, cukup diobservasi saja.

Baca juga: Seperti Halnya Payudara, Pemeriksaan Testis Penting untuk Deteksi Kanker, Bisa Dilakukan Sendiri

Namun jika payudara tumbuh pada usia 5 tahun, perlu dicurigai.

Karena sangat jauh dengan usia yang seharusnya.

Karena itu ia menganjurkan untuk segera melakukan pemeriksaan dengan dokter.

Ilustrasi konsultasi dengan dokter (Freepik.com)

"Bila begitu, berarti menstruasinya di usia 7 atau 8 tahun. Itu terlalu cepat untuk anak perempuan"

"Jadi sebaiknya diperiksakan," tutur Nanis.

Mencegah Indikasi Kondisi Tidak Normal

Pubertas dini bisa terjadi karena penyakit atau gaya hidup.

Dibanding penyakit, dalam mengantisipasi adanya pubertas dini tidak normal bisa dilakukan dengan mengatur gaya hidup.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Jelaskan Penanganan Radang, Ada yang Bisa Diantisipasi dengan Gaya Hidup Sehat

Salah satu contoh pencetus pubertas dini akibat gaya hidup adalah berat badan berlebih dan memiliki fat mass lebih banyak.

Untuk mencegah hal tersebut, dokter menganjurkan untuk mengatur proporsi badan agar tidak gemuk.

Penjelasan Dokter Spesialis Anak Konsultan Endokrinologi, Andi Nanis Sacharina Marzuki
ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV (30/3/2021)

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)