- atau Tumor di dalam tubuh yang mengeluarkan hormon seks.
Di antara faktor di atas, penyebab yang paling dikhawatirkan adalah Tumor dan kista.
Baik Tumor atau infeksi di otak, maupun Tumor atau Kista di indung telur.
Baca juga: Gejala Kista Ganglion, Muncul Benjolan di Area Sendi dan Kehilangan Kemampuan Menggenggam
Bila sudah diidentifikasi penyebabnya, maka terapi akan menyesuaikan dengan faktor penyebab tersebut.
"Itu yang kita takutkan dan kita singkirkan terlebih dahulu,"
"Bila tumor, apakah perlu diangkat atau diberikan radiasi," jelas Nanis.
Pubertas Dini
Nanis mengatakan, bahwa masa pubertas bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi sang anak.
Terlebih pada saat ini sedang dalam masa Pandemi yang membuat anak sedikit bergerak dan lebih banyak mengonsumsi cemilan.
Akhirnya berat badan anak menjadi mudah berlebih.
Kenaikan berat badan yang begitu pesat mengindikasikan terdapat kenaikan pada Fat mass bukan otot.
Fatt mengeluarkan bahan bernama Laptin. Laptin mempengaruhi Hipotalamus dan Hipotivitis yang merasang untuk segera munculnya pubertas.
Baca juga: Jenis Lemak Tertentu Justru Dikaitkan dengan Penurunan Risiko Stroke, Simak Paparan Ahli Berikut Ini
Sehingga jumlah kalori yang masuk pada tubuh berperan dalam cepat atau tidaknya anak memasuki masa pubertas.
Lebih Banyak Terjadi pada Perempuan
Pubertas lebih cepat atau dini lebih banyak terjadi pada anak perempuan.
Bahkan, 5 sampai 10 kali lebih banyak daripada anak laki-laki.
Pada anak laki-laki yang mengalami pubertas dini, umumnya 40 % disebabkan oleh suatu tumor.
Adanya tumor memicu hormon keluar lebih cepat.
Risiko Pubertas Dini
Menurut Nanis, risiko yang bisa terjadi akibat menstruasi dini adalah anak akan lebih pendek.