Jangan Anggap Sepele Pubertas Lambat pada Anak, Dokter Ungkap Risiko yang Bisa Terjadi

Penulis: Ranum Kumala Dewi
Editor: Ekarista Rahmawati
Ilustrasi remaja-simak penjelasan dokter mengenai risiko pada pubertas lambat yang perlu diketahui

TRIBUNHEALTH.COM - Setiap anak yang beranjak dewasa akan memasuki masa pubertas.

Pubertas biasanya ditandai dengan adanya perubahan fisik tertentu.

Pada masa-masa pubertas, dibutuhkan peran yang sangat penting dari orangtua.

Baca juga: dr. Rizki Muhammad Ihzan: Prostat Mengalami 2 Kali Pembesaran, Saat Pubertas dan Mulai Usia 30 Tahun

Terlebih jika anak mengalami masa pubertas yang terlalu dini atau terlalu lambat.

Umumnya orangtua akan cepat menyadari jika anak mengalami pubertas dini.

Berbanding terbalik, jika anak mengalami keterlambatan dalam pubertas.

Ilustrasi remaja pubertas (Pixabay)

Orangtua cenderung abai dan terlambat dalam memberikan penanganan.

Padahal bila terlambat memberikan penanganan, bisa berdampak buruk pada kondisi kesehatan anak.

Baca juga: Psikolog Octa Reni: Komunikasi dan Memahami Kepribadian Remaja dapat Membantu Mengatasi Masalahnya

Mengingat pubertas yang datang terlambat, bisa saja indikasi suatu penyakit yang berbahaya. Misalnya tumor.

"Orangtua terlambat (melakukan pemeriksaan), lalu datang ke dokter 21 tahun. Tumor itu sudah metastasis," jelas Nanis.

Mengatasi Pubertas Lambat dan Cepat

Umumnya pubertas pada anak perempuan muncul pada usia 8 sampai 13 tahun.

Sementara pada anak laki-laki muncul pada usia 9 tahun sampai 14 tahun.

Namun masa pubertas di atas bisa lebih cepat atau lebih dini.

Ilustrasi seorang remaja yang memasuki masa pubertas (lifestyle.kompas.com)

Bila demikian, untuk mengatasinya harus mengetahui penyebabnya terlebih dahulu.

Perlu dipastikan, apakah penyebabnya dari:

- Central

Baca juga: dr. Zulvia Oktanida Syarif Beberkan Jika Para Remaja Rentan Mengalami Gangguan Kesehatan Mental

- Indung telur

- Testis

- Faktor eksogen (dari luar)

Halaman
1234