Konsumsi Gula Fruktosa Berlebih Bisa Sebabkan Kanker

Penulis: Ahmad Nur Rosikin
Editor: Melia Istighfaroh
ilustrasi minuman yang mengandung gula fruktosa

TRIBUNHEALTH.COM - Kanker adalah istilah umum untuk sekumpulan penyakit yang disebabkan oleh sel-sel yang tumbuh tak terkendali.

Daging olahan dan gula adalah dua penyebab utama di antara daftar makanan penyebab kanker.

Sebuah penelitian baru-baru ini telah mengangkat kekhawatiran atas bahan tambahan makanan yang dikonsumsi secara luas yang dapat mendorong pertumbuhan tumor.

Hal ini menjadi semakin jelas bahwa faktor pola makan yang buruk adalah kunci untuk perkembangan kanker.

Faktanya, tingkat obesitas yang meningkat menjadi pusat perhatian kanker, karena memicu peningkatan insulin dan faktor pertumbuhan lainnya.

Pada akhirnya hal ini akan menyebabkan sel membelah lebih banyak, dilansir TribunHealth.com dari Express, Senin (14/2/2022).

Baca juga: Konsumsi Apel dan Sejumlah Buah Berikut Bisa Turunkan Risiko Gula Darah Tinggi

Baca juga: Konsumsi Gula Berlebih Bisa Picu Produksi Asam Lemak dan Sebabkan Peradangan Tubuh

Ilustrasi gula fruktosa (Pixabay)

Dalam satu studi baru-baru ini, para peneliti telah menemukan satu makanan yang dapat meningkatkan risiko obesitas dan kanker.

Studi tahun 2021, yang diterbitkan dalam jurnal medis Nature, mengungkapkan efek merusak dari sirup jagung fruktosa tinggi pada sel-sel di usus.

National Cancer Institute mengutip penelitian itu, menunjukkan bahwa kelebihan konsumsi fruktosa dapat meningkatkan kanker.

Para peneliti menemukan pemanis meningkatkan umur sel kanker di usus, yang menyebabkan pembentukan tumor yang lebih besar dan anemia - komplikasi umum yang berhubungan dengan tumor.

“Kemampuan fruktosa untuk meningkatkan kelangsungan hidup sel […] memberikan wawasan tentang kelebihan adipositas yang dihasilkan oleh diet Barat, dan penjelasan yang meyakinkan untuk mendorong pertumbuhan tumor dengan sirup jagung fruktosa tinggi,” tulis peneliti.

Penelitian yang dilakukan pada tikus, difokuskan secara khusus pada konsumsi fruktosa berlebih, yang ditemukan dalam sirup jagung fruktosa tinggi.

Ini akan diikuti oleh studi manusia untuk melihat apakah hasilnya konsisten pada manusia.

Kristine Willis, dari National Cancer Institutes Division of Cancer Biology, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, berkomentar: "Studi pada tikus ini sangat penting karena ia membentuk mekanisme molekuler mengapa fruktosa dapat mendorong pertumbuhan tumor."

ilustrasi kanker (kompas.com)

Baca juga: Kenali Berbagai Penyebab Terjadinya Kanker Serviks, Simak Penjelasan dr. Henry Jerikho Berikut

Baca juga: Gejala Kanker Tulang Bisa Mirip Radang Sendi, Termasuk Nyeri pada Lengan dan Kaki pada Malam Hari

Untuk memeriksa aktivitas seluler dalam sel usus hewan pengerat itu, peneliti memfokuskan pada vili, yang melapisi usus.

Tim mengamati bahwa asupan sirup jagung fruktosa tinggi memicu pertumbuhan panjang vili.

Faktanya, tikus yang makan pemanis memiliki vili yang sekitar 25 hingga 40 persen lebih panjang daripada mereka yang tidak.

Penyelidikan lebih lanjut mengungkapkan bahwa konsumsi pemanis berlebih membuat sel-sel di ujung vili hidup lebih lama.

Dihipotesiskan bahwa pemanjangan vili ini dapat menyebabkan peningkatan penyerapan lemak, yang dapat menyebabkan kenaikan berat badan berikutnya.

Temuan ini menggemakan penelitiansebelumnya yang dilakukan pada 2019.

ilustrasi menimbang berat badan (medan.tribunnews.com)

Baca juga: Faktor Genetik Tidak Terlalu Berpengaruh pada Berat Badan Anak, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Baca juga: Tips Hindari Penyakit Jantung, Termasuk Jaga Berat Badan Ideal dan Olahraga Rutin

Halaman
12