TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung bukanlah penyakit tunggal, melainkan mengacu pada setiap kondisi yang mempengaruhi jantung.
Ada banyak jenis penyakit jantung, beberapa di antaranya dapat dicegah.
Dilansir TribunHealth.com dari Medical News Today, berikut ini adalah 10 jenis penyakit jantung.
Penyakit arteri koroner
Penyakit arteri koroner, juga dikenal sebagai penyakit jantung koroner, adalah jenis penyakit jantung yang paling umum.
Ini berkembang ketika arteri yang memasok darah ke jantung tersumbat oleh plak.
Hal ini menyebabkan mereka mengeras dan menyempit.
Akibatnya, suplai darah berkurang, dan jantung menerima lebih sedikit oksigen dan lebih sedikit nutrisi.
Pada waktunya, otot jantung melemah, dan ada risiko gagal jantung dan aritmia.
Plak di arteri dapat pecah karena penyumbatan dan menyebabkan aliran darah berhenti, yang dapat menyebabkan serangan jantung.
Cacat jantung bawaan
Baca juga: Cara Menentukan Tindakan yang Tepat Bagi Penderita Penyakit Jantung menurut dr. Arief Fadhilah
Baca juga: Penanganan Penyakit Jantung Tidak Selalu dengan Operasi Besar, Ini Penjelasan Dokter
Seseorang dengan kelainan jantung bawaan lahir dengan masalah jantung.
Ada banyak jenis cacat jantung bawaan, termasuk:
- Katup jantung atipikal: Katup mungkin tidak terbuka dengan benar, atau mungkin bocor darah.
- Cacat septum: Ada lubang di dinding antara bilik bawah atau bilik atas jantung.
- Atresia: Salah satu katup jantung hilang.
Penyakit jantung bawaan dapat melibatkan masalah struktural utama, seperti tidak adanya ventrikel.
Banyak kelainan jantung bawaan tidak menyebabkan gejala yang nyata dan hanya terlihat selama pemeriksaan medis rutin.
Menurut American Heart Association (AHA), murmur jantung sering menyerang anak-anak, tetapi hanya beberapa yang disebabkan oleh cacat.
Aritmia
Baca juga: Sinus Bradikardia, Kondisi ketika Detak Jantung Kurang dari 60 bpm, Berbahaya?
Aritmia mengacu pada detak jantung yang tidak teratur.
Itu terjadi ketika impuls listrik yang mengoordinasikan detak jantung tidak bekerja dengan benar.
Akibatnya, jantung bisa berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak menentu.