Kardiomiopati hipertrofik
Kondisi ini biasanya berkembang ketika masalah genetik mempengaruhi otot jantung.
Ini cenderung menjadi kondisi yang diturunkan.
Dinding otot menebal, dan kontraksi menjadi lebih keras.
Ini mempengaruhi kemampuan jantung untuk mengambil dan memompa darah.
Dalam beberapa kasus, obstruksi dapat terjadi.
Mungkin tidak ada gejala, dan banyak orang tidak menerima diagnosis.
Namun, kardiomiopati hipertrofik dapat memburuk dari waktu ke waktu dan menyebabkan berbagai masalah jantung.
Siapa pun yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi ini harus meminta pemeriksaan, karena menerima perawatan dapat membantu mencegah komplikasi.
Kardiomiopati hipertrofik adalah penyebab utama kematian jantung di kalangan anak muda dan atlet di bawah 35 tahun, menurut AHA.
Regurgitasi katup mitral
Baca juga: Mengapa Seseorang yang Mengalami Henti Jantung Harus Segera Dilakukan CPR? Begini Penjelasan Dokter
Baca juga: Dokter Berhasil Lakukan Transplantasi Jantung Babi pada Manusia, Jadi yang Pertama dalam Kedokteran
Peristiwa ini terjadi ketika katup mitral di jantung tidak menutup cukup rapat dan memungkinkan darah mengalir kembali ke jantung.
Akibatnya, darah tidak dapat mengalir melalui jantung atau tubuh secara efisien, dan dapat memberikan tekanan pada bilik jantung.
Pada waktunya, jantung bisa membesar, dan gagal jantung bisa terjadi.
Pelajari lebih lanjut tentang katup jantung di sini.
Prolaps katup mitral
Ini terjadi ketika tutup katup dari katup mitral tidak menutup dengan benar.
Sebaliknya, mereka menonjol ke atrium kiri.
Hal ini dapat menyebabkan murmur jantung.
Prolaps katup mitral biasanya tidak mengancam jiwa, tetapi beberapa orang mungkin perlu menerima perawatan untuk itu.