Breaking News:

Penanganan Penyakit Jantung Tidak Selalu dengan Operasi Besar, Ini Penjelasan Dokter

Berikut ini simak penjelasan dokter mengenai penanganan penyakit jantung yang tidak selalu dengan operasi besar.

Penulis: Ranum Kumala Dewi | Editor: Melia Istighfaroh
batam.tribunnews.com
Ilustrasi tindakan operasi-simak penjelasan dokter mengenai penanganan penyakit jantung yang tidak selalu dengan operasi besar. 

TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung dikenal sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.

Penyakit ini sering mendapatkan julukan sebagai Silent Killer alias penyakit yang membunuh secara tiba-tiba.

Masyarakat sering beranggapan, bahwa penanganan penyakit jantung harus dengan cara operasi besar.

Baca juga: Perlu Waspada, Dokter Sebut Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Jadi Ancaman Masyarakat Dunia

Anggapan ini ditampik secara tegas oleh Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Arief Fadhilah.

Karena kondisi penyakit jantung, seperti penyempitan pembuluh darah dan penutupan sekat jantung yang bocor tidak memerlukan operasi besar.

Ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit jantung
Ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit jantung (health.kompas.com)

"Tidak harus masuk kamar operasi dan mendapatkan sayatan besar."

"Melainkan hanya seperti orang dipasang infus saja," terang Arief dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.

Baca juga: Robot Berhasil Lakukan Operasi Penyambungan Usus pada Babi, Hasil Jauh Lebih Baik Dibanding Manusia

Bahkan secara diagnostik bisa dilakukan dengan waktu yang cepat dalam satu hari saja, tanpa harus rawat inap.

Namun jika diperlukan tindakan, maka pasien akan dianjurkan untuk menginap 1 hingga 2 malam.

Ilustrasi pasien yang dirawat di rumah sakit.
Ilustrasi pasien yang dirawat di rumah sakit. (Freepik.com)

Baca juga: Dokter Sebut Ring yang Dipasang Tidak Bisa Membuat Plak Dalam Pembuluh Darah Menuju Jantung Hilang

Masa pemulihan pasien juga akan cepat dan bisa beraktivitas seperti semula.

2 dari 3 halaman

Gejala Penyakit Jantung

Penyakit jantung lebih banyak dialami oleh pria.

Hal ini terjadi karena pengaruh budaya yang seringkali memberikan porsi makan lebih banyak kepada pria karena dianggap sebagai pekerja keras.

Ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung
Ilustrasi pemeriksaan penyakit jantung (Pexels)

Sehingga menyampingkan pola hidup yang sehat.

Namun persepsi tersebut harus diubah, pasalnya jika dilakukan terus menerus akan berisiko menyebabkan seseorang mengalami penyakit ini.

Baca juga: dr. Tan Shot Yen Jelaskan Penanganan Radang, Ada yang Bisa Diantisipasi dengan Gaya Hidup Sehat

Di bawah ini sejumlah gejala penyakit jantung yang bisa dikenali. Seperti:

- Kliyengan

- Pingsan

Ilustrasi orang pingsan
Ilustrasi orang pingsan (Freepik)

- Jantung berdebar

- Nyeri dada

3 dari 3 halaman

- dan sesak napas.

Baca juga: Sama-sama Bisa Sebabkan Sesak Napas, Ini Beda Gejala Asam Lambung dan Gangguan Paru-paru

Di antara sejumlah gejala diatas, mayoritas pasien akan merasakan nyeri dada dan sesak napas saat beraktivitas.

"Nyeri dada yang dirasakan berat, seperti dihimpit atau ditekan menjalar ke punggung, lengan kiri atau rahang," imbuhnya.

Kondisi tersebut biasanya disertai tanda-tanda lain. Misalnya:

Baca juga: Dampak yang Bisa Terjadi bila Anak Alami Penyakit Jantung Bawaan menurut dr. Syarif Rohimi, Sp.A (K)

- Mual

Ilustrasi mual
Ilustrasi mual (bali.tribunnews.com)

- Muntah

- dan keringat dingin.

Baca juga: dr. Mustopa, Sp.PD Jelaskan Penyebab Seseorang Mengalami Keringat Dingin, Begini Penjelasannya

Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Arief Fadhilah, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (13/10/2021).

(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comPenyakit JantungOperasipenjelasan dokterdr. Arief Fadhilah Rohidin Mersyah iOS 16 Operasi Bariatrik Ade Yasin
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved