TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung sering mendapat julukan sebagai Silent Killer alias penyakit yang membunuh secara tiba-tiba.
Kondisi ini sering menghampiri pada seseorang yang justru terlihat bugar.
Dengan demikian, dapat diartikan bahwa penyakit ini bisa tidak dirasakan.
Baca juga: Mengapa Seseorang yang Mengalami Henti Jantung Harus Segera Dilakukan CPR? Begini Penjelasan Dokter
Namun bukan berarti mengindikasikan seseorang tidak menderitanya.
Seseorang yang menderita penyakit jantung harus mendapatkan penanganan yang tepat.
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Arief Fadhilah akan memberikan penjelasan mengenai cara menentukan tindakan yang tepat bagi penderita penyakit jantung.
Baca juga: Masalah Gangguan Tidur Rentan Memicu Masalah Jantung dan Komplikasi Kesehatan Lainnya
Arief menyebut, sebelum memutuskan melakukan suatu tindakan akan terdapat suatu prosedur. Seperti:
1. Wawancara
Dokter akan mengajukan sejumlah pertanyaan, sesuai dengan kebutuhan pasien.
Dari wawancara tersebut, dokter akan mengidentifikasi berbagai keluhan yang dirasakan oleh pasien.
2. Pemeriksaan Fisik
Setelah wawancara, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien.
Salah satu pemeriksaan yang dilakukan, adalah mendengarkan bunyi jantung.
Baca juga: Risiko Kanker Testis Meningkat jika Ada Riwayat Keluarga, Perlu Pemeriksaan Fisik dan Ultrasound
3. Pemeriksaan penunjang
Kemudian dilanjutkan dengan melakukan pemeriksaan penunjang. Yaitu pemeriksaan rekam jantung.
Pemeriksaan ini dianggap mudah dan murah.
Mesin rekam jantung tersebut, sudah banyak ditemui di berbagai wilayah Indonesia.
Lalu, bila diperlukan pasien akan mendapatkan pemeriksaan berupa foto dada.
Baca juga: Waspada Kematian pada Bayi baru Lahir Akibat Terlambat Deteksi Penyakit Jantung Bawaan
Lebih lanjut, dengan pemeriksaan sederhana di atas, dokter sudah mampu melakukan seleksi dan screening terhadap keluhan yang dialami oleh pasien.
Penyebab Penyakit Jantung
Penyakit jantung dikenal sebagai salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Namun rupanya, hal tersebut juga tidak hanya terjadi di Indonesia saja.
Penyakit jantung juga telah banyak merenggut nyawa masyarakat secara global.
"Tidak hanya terjadi di Indonesia, namun itu merupakan sebagai ancaman globally di seluruh penjuru dunia," ungkap Arief.
Diketahui terdapat 45 % dari kematian akibat penyakit tidak menular, disebabkan oleh penyakit jantung dan pembuluh darah.
Kondisi ini bisa terjadi karena sejumlah faktor. Salah satunya adalah faktor genetik.
Baca juga: Satu Keluarga Kena Kolesterol Belum Tentu karena Genetik, Simak Penjelasan Dokter Berikut
Namun selain itu juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor penyebab lain.
Terutama terkait pola hidup yang tidak sehat. Seperti merokok dan jarang berolahraga.
Disamping itu juga terdapat penyakit penyerta yang harus diwaspadai.
Di antaranya:
- Hipertensi
- Kencing manis
Baca juga: dr. Mustopa Sp.PD Jelaskan Perbedaan Tipe-tipe Penyakit Kencing Manis
- Kolesterol
- Obesitas.
Sejumlah faktor di atas meningkatkan seorang berisiko mengalami penyakit jantung dan pembuluh darah.
Penjelasan Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, dr. Arief Fadhilah, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Rabu (13/10/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)