TRIBUNHEALTH.COM - Mengalami masalah tidur bisa terjadi pada siapa saja.
Seringkali maslaah tidur terjadi karena kebiasaan.
Tak jarang, sebagian masyarakat tertentu, memiliki kebiasaan untuk tidak tidur di malam hari.
Baca juga: Waspada, Sering Kencing di Malam Hari Bisa Jadi Tanda Alami Sleep Apnea
Kondisi demikian berlangsung dalam jangka waktu yang lama, dan sulit untuk dikembalikan.
Bila sudah terjadi demikian, bagaimana cara untuk mengatasinya?
Baca juga: Tubuh Dipaksa Lawan Siklus Sirkardian saat Begadang, Berisiko Depresi jika Dilakukan Terus Menerus
Dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja memberikan penjelasannya.
Andreas menyebut, kondisi tersebut sudah masuk dalam kategori circadian rythm disorder atau gangguan ritme sikardian.
Untuk mengatasi kondisi ini, dokter harus melakukan pemeriksaan kepada pasien.
Pemeriksaan dilakukan untuk memastikan faktor penyebab gangguan tidur tersebut bisa terjadi.
"Kita harus lihat case by case, kebiasaan tidak tidurnya kenapa, apakah karena kesulitan tidur, atau karea aktivitasm dan lain sebagainya," ucap Andreas.
Dalam hal ini, dokter perlu melakukan penilaian terlebih dahulu.
Baca juga: Benarkah Tubuh Terasa Lemah setelah Begadang Karena Kurang Darah? Bergini Ulasan dr. Ceva
Terhadap faktor penyebab dan meminta pasien untuk tidur sesuai dengan kemampuan pasien.
"Kalau bisa tidurnya jam 4 pagi, ya sudah. Nanti kita atur jadwal dan lain sebagainya," tambahnya.
Namun pada prinsipnya, untuk mengatasi kondisi ini, pasien dianjurkan untuk memulai tidur terlebih dahulu.
Baca juga: Hubungan Sleep Apnea dan Covid-19, Simak Ulasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja
Penjelasan Dokter Praktisi Kesehatan Tidur, Andreas Prasadja, ini dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV, Jumat (21/5/2021).
(Tribunhealth.com/Ranum Kumala Dewi)