TRIBUNHEALTH.COM - Epidemiologi FKM UI Iwan Ariawan memberikan himbauan kepada masyarakat agar waspada terhadap varian Omicron.
Hal itu merupakan prinsip yang harus dilakukan.
Walau demikian, ia menganjurkan untuk tidak perlu panik.
Baca juga: Langkah Pencegahan Penularan COVID-19 dalam Menggunakan Transportasi Umum, Berikut Ulasan Dokter
"Kita tidak perlu panik, perbatasan sudah kita jaga," ucap Iwan dilansir Tribunhealth.com dari tayangan YouTube KompasTV.
Kendati begitu, dirinya juga menekankan, bahwa seluruh masyarakat juga perlu menjaga penyebarannya di dalam negeri.
Pennjagaan dalam penyebaran ini, bisa dilakukan secara umum.
Bukan hanya sebatas menjaga diri dari penyebaran varian Omicron saja.
Baca juga: Anak Memerlukan Nutrisi yang Baik Selama Pandemi, Begini Penjelasan Dr. dr. Ariani Dewi Widodo
Cara yang dilakukan yaitu dengan:
- Menerapkan protokol kesehatan
- Memakai aplikasi Peduli Lindungi
- dan melakukan vaksinasi Covid-19.
Ia mengajak kepada seluruh masyarakat untuk mengikuti vaksinasi, terutama pada masyarakat yang belum melakukan vaksin.
"Orangtua atau lansia itu kan vaksinasinya masih kurang, segera divaksin."
"Karena mereka risikonya tinggi," imbuh Iwan.
Baca juga: Tak Hilang, Ilmuwan Percaya Covid-19 Akan Jadi Penyakit Musiman pada Akhir Pandemi
Di samping itu, pemerintah akan terus melakukan pelacakan melalui test terutama dari masyarakat yang terdeteksi kontak erat.
Bila seluruh cara di atas dilakukan, varian Omicron disebut, bisa tidak meluas di Indonesia.
Awal Munculnya Varian Omicron
Saat ini hampir seluruh masyarakat dunia dianjurkan untuk lebih waspada terhadap mutasi virus baru dari Covid-19.
Adalah virus Omicron yang sudah mulai terdeteksi di Indonesia.
Iwan pun menerangkan awal munculnya varian Omicron.