Perawatan bisa berbeda-beda
Baca juga: Pendapat Pakar Kesehatan Tidur soal Membayar Hutang Tidur pada Siang Hari Akibat Begadang
Baca juga: Studi Sebut Tidur Kurang dari 4,5 Jam dan Lebih dari 6,5 Jam Bisa Picu Penurunan Fungsi Kognitif
Perawatan sleep apnea obstruktif bisa berbeda, tergantung kondisi pasien.
Salah satu cara yakni dengan menggunakan continuous positive airway pressure, atau CPAP.
Alat ini mendorong udara ke paru-paru melalui masker hidung.
Prinsipnya, CPAP membantu menjaga jalan napas agar tidak terhalang sepanjang malam.
Penurunan berat badan dapat secara signifikan mengurangi atau bahkan menghilangkan sleep apnea obstruktif.
Pasalnya ketika berat badan turun akan disertai hilangnya massa jaringan di mulut, lidah, dan leher.
Itu semua dapat mengurangi tekanan pada jalan napas.
Dokter juga dapat meresepkan alat oral yang dirancang untuk memperbesar jalan napas dengan menggerakkan lidah atau rahang ke depan.
Jika masalah anatomi, seperti polip hidung, amandel yang membesar, atau kelenjar gondok atau septum yang menyimpang, berkontribusi terhadap apnea, pembedahan mungkin direkomendasikan.
Kasus-kasus sleep apnea yang ringan mungkin bisa diatasi dengan "terapi posisi".
Terapi ini merupakan sebuah cara untuk menjaga posisi tidur miring, alih-alih terlentang.
Hal tersebut diyakini dapat meningkatkan aliran jalan napas dan mengurangi dengkuran."Saya penggemar berat solusi buatan sendiri yang sederhana, seperti menjahit bola tenis ke bagian belakang piyama agar orang tidak membalikkan badan," kata Dr. Raj Dasgupta.
"Anda bisa menjadi lebih kreatif dengan memasang bra pada seseorang secara terbalik dan kemudian memasukkan bola tenis ke dalam cangkir," saran Rebecca Robbins.
Baca berita lain tentang kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Nur)