Apa Saja Faktor Terjadinya Keguguran saat Hamil Muda? Berikut Ulasan dr. Ari Ayat

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi seseorang yang mengalami keguguran

TRIBUNHEALTH.COM - Keguguran adalah lepasnya hasil konsepsi atau kehamilan di bawah usia kehamilan 20 minggu.

Walaupun usia kandungan 19 minggu dan sudah terbentuk janin, juga masih bisa disebut keguguran.

Usia kandungan di bawah 5 bulan bisa dikatakan keguguran.

Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya keguguran saat hamil muda, di antaranya:

- Adanya masalah pada kromosom saat pembentukan organ

Misalnya BO atau Blighted Ovum yaitu kehamilan tanpa terbentuk janin.

ilustrasi seseorang yang mengalami keguguran (health.kompas.com)

Baca juga: Kondisi Gigi Palsu yang Masih Baik Cukup Dilakukan Koreksi dan Menambahkan Resin Akrilik

Keguguran karena kelainan, misalnya kehamilan anggur atau hamil mola.

Pada kehamilan mola, jika terjadi pendarahan dan keluar jaringan juga termasuk keguguran.

- Kandungan lemah

Kandungan lemah bisa diakibatkan karena kurangnya hormon progresteron.

Selain karena kurangnya hormon progresteron, kandungan lemah bisa dikarenakan demam tinggi, infeksi virus atau parasit, stress dan kelelahan.

Beberapa faktor resiko terjadinya keguguran saat hamil muda ialah:

- Ibu hamil yang memiliki penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes, maka harus segera diperbaiki

Baca juga: Ahli Gizi: Susu Baik Dikonsumsi Setiap Hari untuk Menambah Berat Badan dan Aman untuk Lambung

- Riwayat keguguran

Misalkan ibu sudah memasuki kehamilan ke tiga dan ke dua dalam kehamilannya mengalami keguguran maka resiko untuk terjadi keguguran akan lebih besar lagi.

Oleh karena itu, ibu hamil harus melakukan kontrol ulang untuk menghindari kejadian tersebut.

- Demam tinggi

Ibu hamil yang mengalami demam tinggi harus segera diberikan pengobatan.

Karena demam yang tinggi pada usia kehamilan muda akan beresiko terjadi pendarahan.

Semua pengobatan dilihat dari faktor-faktor resiko barulah bisa diobati.

Baca juga: drg. Anastasia: Komitmen Antara Pasien dengan Dokter Sangat Berpengaruh dalam Perawatan Ortodonsi

Halaman
12