Gejala yang bisa dideteksi saat mengalami keguguran adalah keluar flek hingga mengalami pendarahan.
Flek yang terjadi sama dengan flek saat menstruasi.
Definisi dari flek adalah keluarnya darah minimal yang berwarna coklat atau merah.
Ketika mengalami pendarahan akan keluar jaringan atau hasil konsepsi.
Pendarahan atau keluarnya jaringan disertai dengan rasa mulas.
Kram pada perut bagian bawah dan dirasa kram seperti kontraksi biasa sampai ibu hamil mengalami kesakitan.
Selain itu, ketika sudah mulai terjadi infeksi, maka akan muncul demam tinggi.
Baca juga: dr. Mustopa: Kencing Manis Jika Sudah Komplikasi ke Jantung dan Otak Akan Menyebabkan Stroke
Komplikasi keguguran saat hamil muda antara lain:
- Resiko pendarahan
Saat terjadi pendarahan, maka pasien bisa mengalami anemia.
Pasien yang mengalami anemia pasti pasien akan merasa lemas, tidak betenaga, mudah lelah, dan sering timbul infeksi.
- Terjadinya infeksi
Saat terjadi infeksi, pasien akan mengalami demam tinggi.
Pasien yang megalami demam tinggi resikonya bisa mengalami syok.
Jika keguguran tidak ditangani dengan baik, akan meninggalkan sisa di dalam rahim pasien.
Baca juga: Gigi Berlubang Terasa Sakit saat Mengunyah Apakah Harus Dicabut? Begini Penjelasan drg. Citra
Apabila meninggalkan sisa, maka akan menimbulkan resiko-resiko lain yaitu akan sulit untuk kehamilan berikutnya, vagina mengalami bau yang tidak sedap, darah tidak pernah berhenti.
Sisa yang dimaksud adalah sisa jaringan atau disa kehamilan.
Misalkan pada usia kehamilan 12 minggu, bayi dan plasenta sudah keluar ternyata terdapat selaput yang masih di dalam rahim.
Selaput itulah yang menimbulkan bau menyengat dan resiko infeksi.
Ini disampaikan pada channel YouTube Tribun Health bersama dengan dr. Ari Ayat Santiko, Sp.OG. Seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan. Sabtu (5/6/2021)
(TribunHealth.com/Putri Pramesti Anggraini)
Baca tanpa iklan