Benarkah Pola Makan Mempengaruhi Kesuburan? Berikut Ulasan dr. Tan Shot Yen dan dr. Caroline

Penulis: Putri Pramestianggraini
Editor: Ekarista Rahmawati
ilustrasi pola makan sehat

TRIBUNHEALTH.COM - Banyak sekali laki-laki dan perempuan yang sudah menikah tetapi belum memiliki keturunan.

Banyak problem besar terkait dengan kesuburan.

Problem kesuburan terkait dengan gaya hidup, pola makan, dan sebagainya.

Kesuburan ditentukan oleh pihak suami dan pihak istri.

Berbicara tentang kesuburan, berarti membicarakan tentang kualitas sel benih.

Sel benih adalah kualitas sel sperma dan sel telur.

ilustrasi pola makan sehat (health.kompas.com)

Baca juga: dr. Eleonora Mitaning C, M.Gizi, Sp.GK Sebut Tubuh Membutuhkan Lemak Jenuh dan Lemak Tidak Jenuh

Kualitas sel benih ditentukan antara lain multifaktorial, tetapi yang utama adalah lifestyle, bagaimana makanan yang dikonsumsi, pola hidup sehat, olahraga, dan istirahat semuanya harus healthy life style.

Dengan healthty life style diharapkan kualitas sel benih bagus.

Jika kualitas sel benih bagus, maka kualitas embrio juga akan bagus.

Sangat penting menjaga healthy life style agar mendapatkan keturunan yang baik.

Kesuburan juga dipengaruhi oleh beberapa penyakit.

Penyakit-penyakit ginekologi seperti mioma, kista, endometriosis, PCO, sangat terpengaruh dengan healthy life style.

Begitu membicarakan perihal makanan-makanan yang dikonsumsi tidak jelas fungsinya untuk tubuh maka akan menyinggung tentang resistensi insulin.

Baca juga: dr. Prasna Pramita, Sp.PD Jelaskan Komplikasi Penyakit yang Bisa Muncul pada Penderita Diare

Makanan yang sering dikonsumsi berkaitan erat dengan garam, gula, dan lemak tinggi sehingga berkaitan dengan insulin.

Banyak orang yang takut mengalami kegemukan, akhirnya mengonsumsi makanan tanpa ada aturan sehingga berat badan naik.

Saat berat badan naik dan mulai program melangsingkan badan belajar dari YouTube, sehingga cara tersebut oleh orang barat disebut dengan istilah Fat diet.

Fat diet adalah suatu diet trendy yang diikuti oleh orang dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Sehingga saat diawal memiliki badan yang gemuk, akhirnya badan mejadi kecil dan perlu diingat bahwa hormon juga berkurang.

Kita memiliki lemak dan asupan gizi memiliki kegunaan.

Baca juga: Ketahui Penanganan Gigi Sensitif yang Bisa Dilakukan di Rumah, Simak Ulasan Drg. Anastasia Ririen

Saat mengonsumsi makan dalam jumlah cukup, merasa bahagia dan kenyang tetapi harus dengan makanan yang sehat maka otak akan memberi tanda dengan munculnya hormon leptin.

Halaman
12