TRIBUNHEALTH.COM - dr. Prasna Pramita, Sp.PD menyebutkan diare merupakan suatu gangguan pencernaan dimana frekuensi buang air besar yang melebihi batas normal.
Pasalnya jika seseorang yang mengalami diare tersebut buang air besar secara terus-menerus maka dapat menyebabkan dehidrasi pada tubuhnya.
Diare harus diwaspadai, karena selain menyebabkan dehidrasi, diare yang tidak segera diatasi bisa berakibat fatal.
Dilansir TribunHealth.com, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD menjelaskan dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat.
Dalam penjelasannya, dr. Prasna Pramita, Sp.PD menjelaskan jika seseorang yang mengalami diare dapat menyebabkan kekurangan cairan, dan apabila tidak segera ditangani dapat menyebabkan terjadinya gangguan pada ginjal orang tersebut.
Sehingga kondisi ini menyebabkan terjadinya kerusakan organ.
"Awalnya terjadi komplikasi pada ginjal, tapi kemudian juga bisa ke jantung karena elektrolit juga berkurang," terang dr. Prasna.
Baca juga: Tindakan Utama pada Penderita Diare, dr. Prasna Pramita, Sp.PD Sebut untuk Memberikan Cairan

Ia melanjutkan dalam pemompaan kerja jantung, jantung akan membutuhkan kalium.
Ketika terjadi diare, kalium tersebut juga ikut keluar bersama dengan diare yang terjadi pada orang tersebut.
Pada saat seseorang kekurangan kalium, maka pompa jantungnya juga akan bermasalah.
Sehingga kondisi inilah yang menyebabkan komplikasi pada jantung.
Selain itu, menurut dr. Prasna komplikasi lain yang dapat terjadi adalah kesemutan pada tangan.
Hal ini terjadi karena kurangnya elektrolit pada tubuh, sehingga bisa komplikasi pada organ lainnya.
dr. Prasna Pramita, Sp.PD menegaskan ketika seseorang mengalami diare dan kekurangan cairan jangan sampai terlambat untuk ditangani.
Baca juga: Diare Terjadi Akibat Tidak Menjaga Kebersihan Makan, Begini Ulasan dr. Prasna Pramita, Sp.PD

"Kekurangan cairan harus segera ditangani. Misalkan pada orangtua, kadang-kadang orangtua jantung itu sudah melemah," papar dr. Prasna.
"Pada orang yang kadar jantungnya melemah, kita tidak bisa memasukkan cairan secara terus menerus."
"Akhirnya kita harus pelan-pelan, saat pelan-pelan jantung ini juga tidak kuat dan dehidrasi juga. Keadaan yang seperti itu jadi dilema," lanjutnya.
"Kadang-kadang jadi tidak terkejar untuk mengembalikan cairan pada tubuh. Karena itu jangan sampai kehabisan cairan pada tubuh," jelas dr. Prasna menambahkan.
Penjelasan ini disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Prasna Pramita, Sp.PD dalam tayangan YouTube Kompas Tv program Ayo Sehat pada 12 Maret 2021.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com/Irma)