TRIBUNHEALTH.COM - Gangguan kecemasan sosial atau sosial dapat diartikan sebagai rasa takut akan situasi sosial yang melibatkan interaksi dengan orang lain.
Jika masih dalam batas tertentu, rasa takut atau cemas yang timbul bisa dianggap wajar.
Namun menjadi tidak normal ketika kecemasan ini menjadi lebih irasional, sebagaimana dibahas dalam Ayo Sehat Kompas TV edisi Jumat (2/7/2021).
Gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial sendiri masuk dalam urutan Ketiga problem kesehatan mental terbesar di dunia.
Terkait faktor penyebab, Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa, dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ, angkat bicara.
Baca juga: Mengapa Saya Sering Overthinking dan Cemas Berlebihan? Berikut Jawaban Psikolog
Baca juga: Cemas Menghadapi Vaksinasi? Simak Tips Berikut untuk Mengatasinya
Dia menjelaskan, masalah kesehatan mental adalah multifaktor.
Artinya tidak ada faktor tunggal yang menyebabkan hal tersebut.
"Jadi ada faktor biologi, faktor psikososialnya, gitu ya," katanya dikutip TribunHealth.com.
"Kita mungkin punya faktor kerentanan terhadap Kecemasan, kemudian ditambah dengan faktor-faktor lingkungan, adanya stressor kemudian pola asuh."
"Jadi kalau ditanya penyebab pastinya atau faktor tunggal tidak ada, tapi multifaktor," tandas dr. Sylvana Evawani, Sp.KJ.
Masalah ini bisa menimbulkan gejala fisik sekaligus psikis.
Baca juga: Tak Selalu Masalah Fisik, Dokter Jelaskan Bau Mulut yang Disebabkan karena Faktor Psikologis
Baca juga: Wajarkah Kebiasaan Melamun atau Maladaptive Daydreaming, Pak? Begini Penjelasan Psikolog
Dari segi fisik, gangguan kecemasan sosial ditandai dengan beberapa hal sebagi berikut.
- Tubuh gemetar
- Jantung berdebar kencang
- Ketegangan otot dan nyeri
- Mual
- Pusing
Sedangkan pada gejala psikis antara lain:
- Perasaan ingin melarikan diri
- Selalu ingin menghindar Ketika Harus tampil di depan umum
- Merasa cemas dan takut berkelanjutan
- Takut diamati atau dinilai orang lain
- Menghindari kontak mata saat berbicara
- Menghindari aktivitas sosial
Baca artikel lain seputar kesehatan umum di sini.
(TribunHealth.com/Ahmad Nur Rosikin)