Hati-hati, Ada Beberapa Dampak Yang Terjadi Akibat Pemasangan Behel yang Tidak Benar

Penulis: Dhiyanti Nawang Palupi
Editor: Melia Istighfaroh
Ilustrasi gigi yang melakukan perawatan menggunakan behel

TRIBUNHEALTH.COM - Kawat gigi atau behel digunakan untuk merawat gigi dengan keluhan gigi yang tidak rapi atau berantakan.

Namun saat ini masih banyak sekali masyarakat yang menggunakan kawat gigi hanya karena sekedar fashion.

Banyak yang memasang kawat gigi tanpa di bantu oleh dokter spesialis ortodonti.

Usia yang tepat penggunaan kawat gigi yaitu dimulai pada saat gigi tetapnya sudah mulai tumbuh.

Sekitar usia 11 tahun.

Pemasangan kawat gigi idealnya dilakukan oleh seseorang yang memiliki kompetensi atau keahlian di bidang pemasangan kawat gigi.

Baca juga: Dok, Saya Ingin Pasang Behel Tapi Gigi Berlubang Besar, Baiknya Apa yang Harus Saya Lakukan?

Baca juga: Apa Saja yang Perlu Dilakukan Sebelum Pemasangan Behel?

Ilustrasi - Penggunaan kawat gigi (NET)

Yakni oleh seorang spesialis ortodonti, karena seorang spesialis ortodonti memiliki keahlian yang cukup untuk merawat pasien dengan keluhan gigi yang tidak rapi.

Prosedur pemasangan kawat gigi terbagi menjadi beberapa tahap.

Tahap I

Dilakukan pencetakan gigi untuk menganalisa keadaan gigi geligi.

Tahap II

Kemudian dilakukan rontgen panoramik untuk melihat keseluruhan gigi, bagaimana posisi akarnya, bagaimana kondisi gigi molah tiganya.

Tahap III

Dilanjutkan dengan foto cephalometri untuk melihat apakah kelainan pada pasien tersebut merupakan kelainan tulang, kelainan gigi atau melibatkan kelainan tulang dan gigi.

Baca juga: Kapan Waktu yang Tepat Pemasangan Behel Agar Hasilnya Optimal?

Baca juga: Bolehkah Memasang Behel Sendiri Tanpa Bantuan Dokter Gigi? Simak Penjelasan drg. Riona Ulfah

Tahap IV

Dilakukan foto extra oral untuk melihta bagaimana kondisi profil pada pasien.

Tahap V

Dan tahap terakhir, dilakukan pemasangan kawat gigi.

Kawat gigi terdiri dari beberapa macam.

Terbagi atas bahannya.

Halaman
12