lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Air putih merupakan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi.
Air putih dibutuhkan tubuh dan memainkan peran sangat penting dalam menunjang kesehatan.
Namun apakah benar kekurangan air putih dapat meningkatkan risiko hipertensi?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Surakarta, dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K).
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) menjadi narasumber Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan,” yang tayang di YouTube Tribunnews dan TribunHealth.com pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Berikut ini jawaban dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) dalam kutipan langsung:
“Jadi, kadang-kadang yang kita di tumbler itu jarang sekali (air putih).
Coba saya perhatikan, saya mengajar di UMS. Teman-teman dokter muda itu rata-rata bekalnya bukan air putih, tetapi kopi.
Terus, sudah kopinya habis, dia pesan lagi.
Jadi, kalau kita selaku generasi muda ini sudah gaya hidupnya memang sudah seperti itu.
Bukan 1-2 orang, tapi rata-rata dari 10 orang mungkin hanya yang gaya hidupnya sehat 1-2.
Jadi, makanya kenapa lambat laun nanti kalau sudah tua, mungkin belum terasa masih muda, itu juga (berisiko) jadi pengidap hipertensi.
Nah, mbak Mel mungkin nanti mulai besok atau teman-teman coba dilihat, dipastikan tuh sangunya (bekalnya) kebanyakan apa? Pasti kopi atau berwarna.
Jarang sekali kita sangunya jus jeruk atau air putih aja.
Kalau kita bisa rubah dengan kita sendiri, otomatis kita juga perbaiki bisa.
Saya sendiri juga kalau kopi kadang-kadang kita butuh juga 1-2 cangkir per hari.
Yang penting kopinya usahakan jangan berlebih.”
Simak penjelasan lengkap dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) tentang hipertensi dalam Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan” lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)
