Breaking News:

Dok, Adakah Saran Bagi Orangtua Mengenai Cara Memulai Toilet Training?

Mengajarkan anak untuk toilet training adalah suatu proses tumbuh kembang menuju kemandirian.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
Freepik.com
ilustrasi anak yang mulai diajarkan toilet training 

TRIBUNHEALTH.COM - Melatih anak agar bisa menggunakan toilet sendiri merupakan bagian penting dari proses tumbuh kembang menuju kemandirian.

Tujuan utama toilet training adalah membantu anak terbiasa buang air secara higienis, aman, dan membuat mereka merasa nyaman.

Proses ini tidak bisa dilakukan secara instan. Anak membutuhkan waktu, pendampingan, serta tahapan bertahap untuk bisa menyesuaikan diri.

Dalam hal ini, peran orang tua sangat besar, mulai dari memberi contoh, memberikan dukungan positif, hingga menanamkan kesabaran selama proses berlangsung.

Dengan latihan yang rutin dan konsisten, anak akan mampu menggunakan toilet sendiri tanpa selalu bergantung dengan orang tua.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang toilet training pada anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis anak berkompeten seperti dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A.

Ilustrasi toilet training pada anak, lakukan secara konsiten agar anak terbiasa
Ilustrasi toilet training pada anak, lakukan secara konsiten agar anak terbiasa (freepik.com)

Baca juga: Dok, Toilet Training Terlalu Dini Apakah Berbahaya atau Boleh-boleh Saja?

dr. Aisya merupakan dokter spesialis anak dan dosen/staff pengajar di RS UNS Sukoharjo. 

Ia berpraktek di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa. 

Pertanyaan: 

Dok, adakah saran untuk orangtua mengenai cara memulai toilet training? 

2 dari 4 halaman

Robby, di Bekasi

dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A menjawab: 

Toilet training jadi tantangan bagi orangtua, tapi ini merupakan tonggak dari perkembakan anak dan tidak mungkin dihindari. 

Tips dari saya adalah sabar dan konsisten, semuanya butuh proses. Lama-kelamaan anak akan bisa, tapi tetap harus dimulai toilet training. 

Toilet training ini bisa dimulai dari usia 18 bulan sampai 3 tahun, cobalah untuk memberikan pemahaman anak dan memberi tahu bahwa tempat ideal untuk BAB atau bbuang air kecil adalah di toilet dan anak tidak bisa selamanya menggunakan pampers. 

Baca juga: Dok, Berapa Lama Toilet Training Berlangsung dan Bagaimana Cara Mengukur Kemajuannya?

Ini semua butuh kerja sama yang baik dari ayah dan bunda agar ke toilet menjadi hal yang menyenangkan bukan menakutkan  dan traumatis. 

Jangan sampai memaksa hingga menarik anak ke toilet. 

Berikan game atau mainan yang disukai anak, apa pun yang membuat si kecil tertarik. Bisa juga diberikan toilet seat yang bergambar lucu. 

Saya yakin kalau orangtua sabar dan memberikan contoh yang baik, nanti anak pasti akan bisa. 

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A
Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A (Dok. Pribadi dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A)
3 dari 4 halaman

Ia telah mengikuti banyak pelatihan seperti Pediatric Fundamental Critical Care Support (PFCCS) dan Resusitasi Neonatus, yang menambah keahliannya dalam bidang pediatri.

Dedikasi dan keahliannya telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Juara Favorit I Duta Bahasa Jawa Tengah dan Juara I Lomba Debat Inggris antar Fakultas Kedokteran Se-Jawa Bali.

Ia juga aktif menulis dan meneliti, dengan beberapa karyanya diterbitkan dalam jurnal medis.

Baca juga: Biasanya Usia Berapa Anak Mulai Dilatih Toilet Training Dok?

Pengalaman kerja

  • Asisten Dosen / Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNS (2013 – 2014)
  • Asisten Penelitian Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM - FK UI Jakarta (2016)
  • Dokter Internship di RSUD Pandanarang Boyolali (2016-2017)
  • Dokter Internship di Puskesmas Boyolali II (2016-2017)
  • Dokter Umum di Klinik Kimia Farma Adi Sucipto (2017-2018)
  • Dokter on call PMI Surakarta (2016-2017)
  • Dokter Umum di IGD RS UNS (2018)
  • Dokter Umum di IGD RS Triharsi Surakarta (2018)
  • Dokter PPDS KSM Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2018-2022)
  • Dokter spesialis anak di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali (2023)
  • Dokter spesialis anak dan dosen/ staff pengajar di RS UNS Sukoharjo (2023 – sekarang)
  • Dokter spesialis anak di Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa (2023 – sekarang)
  • Dokter expert di KumparanMom (2023 – sekarang)

Cek artikel dan berita kesehatan lainnya di 

Google News 

(TribunHealth.com) 

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini 

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.

Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.

4 dari 4 halaman

Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.

Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comToilet TrainingHigienisdr. Aisya Fikritama Aditya Sp.ADokter Spesialis Anak
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved