Breaking News:

Dokter, Apakah Fimosis Bisa Membaik dengan Sendirinya Seiring Bertambahnya Usia Anak?

Dokter Spesialis Anak RS Brayat Minulya Surakarta menjelaskan mengenai fimosis pada anak laki-laki

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay.com
Ilustrasi anak menjalani sirkumsisi karena fimosis 

TRIBUNHEALTH.COM - Fimosis merupakan kondisi medis yang bisa terjadi pada anak yang belum melakukan khitan.

Fimosis terjadi ketika kulup atau kulit yang menutup kepala penis menjadi lengket dan tidak bisa ditarik ke belakang.

Ini menjadikan kotoran mudah terperangkap, sulit dibersihkan, dan rentan menimbulkan infeksi.

Oleh sebab itulah fimosis kerap kali membutuhkan khitan.

Namun, pada dasarnya apakah fimosis bisa membaik sendirinya seiring bertambahnya usia anak?

Baca juga: Apa Itu Penyakit Psoriasis? Simak Penuturan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

ilustrasi bayi yang mengalami fimosis
ilustrasi bayi yang mengalami fimosis (kompas.com)

TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini pada Dokter Spesialis Anak RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Maria Chrismayani Hindom, M.Med.Sc, Sp.A.

Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Maria menjadi narasumber Healthy Talk 'Mengenali Ciri-ciri Fimosis pada Anak dan Penanganannya' yang tayang di YouTube Tribunnews dan Tribun Health, Sabtu (15/6/2024).

Berikut ini jawaban dr. Maria dalam kutipan langsung:

“Iya.

Jadi memang kasus fimosis pada bayi atau balita itu, sering sekali membaik dengan sendirinya seiring bertambahnya usia.

2 dari 3 halaman

Biasanya kulit prepusium itu menjadi normal, atau dapat ditarik secara normal di usia 5-7 tahun.

Jadi ada beberapa kasus yang memang dari kecil sudah terdeteksi nih, anaknya punya fimosis, tapi tidak menimbulkan masalah, tidak ada iritasi, tidak ada kemerahan, tidak ada infeksi berulang.

Itu beda-beda kasus-kasus seperti itu kita bisa observasi saja.

Jadi watchful waiting gitu.

Sambil menunggu usianya sampai 5-7 tahun, kita terus pastikan orang tua memperhatikan tanda dan gejala yang mungkin menyertai risiko-risiko komplikasi akibat fimosis yang tadi saya sebutkan.

Ketika sampai di usia 5-7 tahun, ternyata sudah bisa ditarik, ya sudah cukup.

Tapi jika seiring dengan menunggu sampai usia 5-7 tahun itu, ada komplikasi yang ternyata muncul, ya itu harus segera ditangani, dikonsulkan ke dokter anak dulu bisa.

Atau langsung ke dokter bedah anak atau bedah urologi untuk tindakan sirkumsisi."

Saksikan penjelasan lengkap dr. Maria Chrismayani Hindom, M.Med.Sc, Sp.A dalam Healthy Talk 'Mengenali Ciri-ciri Fimosis pada Anak dan Penanganannya' lewat link berikut.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
fimosisusiaanakKhitan Father Hunger
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved