TRIBUNHEALTH.COM - Tekanan darah tinggi dan stres merupakan dua hal yang kerap dikaitkan.
Orang yang kebanyakan stres dinilai bisa memicu hipertensi, terutama jika stres terjadi dalam jangka panjang.
Namun benarkah demikian?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUP Surakarta, dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K).
Pertanyaan ini disampaikan ketika dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) menjadi narasumber Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan,” yang tayang di YouTube Tribunnews dan TribunHealth.com pada Sabtu, 17 Mei 2025.
Berikut ini jawaban dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) dalam kutipan langsung:
Baca juga: 10 Makanan yang Efektif Menurunkan Tekanan Darah, Cocok Bagi Penderita Hipertensi

“Jadi, kalau stres, yang pertama kita harus ketahui dulu.
Saat seseorang stres atau tubuh menderita kelelahan karena stres atau dia banyak pikiran, tubuh itu melepas hormon adrenalin atau kortisol ya.
Jadi, dimana hormon adrenalin dan kortisol itu yang kita ketahui adalah membuat memicu detak jantung itu cepat.
Detak jantung cepat, terus ada kalanya penyempitan pembuluh darah, kalau stresnya berkepanjangan.
Kadang-kadang nyeri dada. Itu betul sekali.
Jadi, kalau stres selama itu bisa dikontrol, dia hanya memicu terkadang jantungnya berdetak lebih cepat.
Tapi, kalau berangsur-angsur dalam jangka waktu yang terlalu lama, stres berminggu-minggu, berbulan-bulan, satu, tekanan darah tinggi pasti ada karena pengaruh hormon tadi.
Jadi, kelola stres itu juga salah satu untuk mengurangi risiko daripada tekanan darah tinggi.”
Simak penjelasan lengkap dr. Marcellino Mettafortuna S, Sp.Pd, AIFO(K) tentang hipertensi dalam Healthy Talk “Bicara Hipertensi, si Pembunuh Diam-diam yang Sering Diabaikan” lewat tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)