Breaking News:

Dok, Bagaimana Menjelaskan Anak Sehat, Padahal Orang Lain Berkomentar Soal Kurus atau Gemuknya Anak?

Memantau tumbuh kembang anak sejak dini perlu dilakukan orangtua. Hal ini bertujuan agar bisa diketahui lebih dini jika ada masalah.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
freepik
ilustrasi tumbuh kembang anak 

TRIBUNHEALTH.COM - Sebagai orang tua, memantau tumbuh kembang anak sejak dini sangat penting agar perkembangannya berjalan optimal.

Meski setiap anak punya kecepatan perkembangan yang berbeda, ada tahapan umum yang bisa dijadikan panduan.

Dengan memahami tahapan ini, orang tua bisa lebih mudah mengenali apakah kemampuan anak sudah sesuai dengan usianya.

Jika terlihat ada tanda-tanda keterlambatan, orang tua bisa segera mengambil langkah yang tepat untuk mendukung perkembangan anak.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang tumbuh kembang anak, kita bisa bertanya langsung dengan dokter spesialis anak berkompeten seperti dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A.

dr. Aisya merupakan dokter spesialis anak dan dosen/staff pengajar di RS UNS Sukoharjo. 

Ia berpraktek di RS UNS Sukoharjo dan Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa.

 

ilustrasi pemeriksaan anak ke dokter spesialis anak untuk memantau tumbuh kembangnya
ilustrasi pemeriksaan anak ke dokter spesialis anak untuk memantau tumbuh kembangnya (freepik)

Baca juga: Dok, Jika Salah Satu Perkembangan Anak Belum Tercapai, Apakah Dikatakan Normal?

Pertanyaan: 

Psikis orangtua kemungkinan bisa terganggu dengan pertanyaan sepele dari orang luar terkait fisik dan tumbuh kembang anak seperti "kok badan anaknya kurus" atau "kok badan anaknya terlalu gemuk".

2 dari 3 halaman

Bagaimana cara menjelaskan bahwa anak kita sebenarnya sehat dok?

Rezky, di Bandung

dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A menjawab:

Maka dari itu cukupi ilmu pengetahuan. Ayah dan bunda harus punya ilmunya, bahwa anak usia 0 bulan jangan di kasih makan.

Semua itu harus didasari dengan ilmu pengetahuan yang cukup. Cari ilmu sebanyak-banyaknya, dari kelas parenting atau podcast-podcast yang valid. 

Setelah punya ilmu pengetahuan tentunya bisa membentengi diri dan tidak emosional. Misalnya anak dikatain "eh anak kamu kok pendek", "eh anak kamu kok kurus sih?". Padahal sebenarnya kurus pun hanya relatif. Semakin anak bertambah usianya, dia aktif, otomatis dia gak bisa gembul seperti saat bayi. 

Baca juga: Dok, Boleh Tidak Bawa Anak dengan Gangguan Tumbuh Kembang ke Klinik Terapi Tanpa Konsultasi Ahli?

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A

Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A
Profil dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A (Dok. Pribadi dr. Aisya Fikritama Aditya, Sp.A)

Ia telah mengikuti banyak pelatihan seperti Pediatric Fundamental Critical Care Support (PFCCS) dan Resusitasi Neonatus, yang menambah keahliannya dalam bidang pediatri.

Dedikasi dan keahliannya telah diakui melalui berbagai penghargaan, termasuk Juara Favorit I Duta Bahasa Jawa Tengah dan Juara I Lomba Debat Inggris antar Fakultas Kedokteran Se-Jawa Bali.

Ia juga aktif menulis dan meneliti, dengan beberapa karyanya diterbitkan dalam jurnal medis.

Baca juga: Apakah Kurang Interaksi dengan Teman Sebaya Bisa Memengaruhi Tumbuh Kembang Anak Dok?

3 dari 3 halaman

Pengalaman kerja

  • Asisten Dosen / Laboratorium Fisiologi Fakultas Kedokteran UNS (2013 – 2014)
  • Asisten Penelitian Perinatologi Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM - FK UI Jakarta (2016)
  • Dokter Internship di RSUD Pandanarang Boyolali (2016-2017)
  • Dokter Internship di Puskesmas Boyolali II (2016-2017)
  • Dokter Umum di Klinik Kimia Farma Adi Sucipto (2017-2018)
  • Dokter on call PMI Surakarta (2016-2017)
  • Dokter Umum di IGD RS UNS (2018)
  • Dokter Umum di IGD RS Triharsi Surakarta (2018)
  • Dokter PPDS KSM Ilmu Kesehatan Anak di RSUD Dr. Moewardi Surakarta (2018-2022)
  • Dokter spesialis anak di RSU Asy Syifa Sambi Boyolali (2023)
  • Dokter spesialis anak dan dosen/ staff pengajar di RS UNS Sukoharjo (2023 – sekarang)
  • Dokter spesialis anak di Balai Kesehatan Masyarakat Ambarawa (2023 – sekarang)
  • Dokter expert di KumparanMom (2023 – sekarang)

Cek artikel dan berita kesehatan lainnya di 

Google News 

(TribunHealth.com) 

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini

Selama lebih dari 40 tahun Denmark selalu terpilih menjadi negara paling bahagia sedunia, menurut World Happiness Record oleh PBB. Tak terhitung banyaknya artikel dan kajian yang berusaha memecahkan misteri ini.

Setelah riset bertahun-tahun, ternyata jawabannya sangat sederhana. Ini karena gaya pengasuhan mereka.

Filosofi orang Denmark dalam membesarkan anak terbukti memberikan hasil yang cukup efektif: anak-anak yang tangguh, emosi terkendali, dan bahagia. Warisan inilah yang membuat Denmark selalu menempati urutan pertama indeks kebahagiaan seluruh dunia.

Temukan rahasia nyata kesuksesan orang Denmark dalam membesarkan anak-anaknya, dalam buku ini. Namun ingatlah, menerapkan metode ini memerlukan latihan, kesabaran, penyelesaian, dan kesadaran, tetapi hasilnya sepadan karena tujuan kita sebagai orang tua adalah membesarkan anak-anak yang bahagia. Maka, kesuksesan akan menghampirinya pada masa depan kelak.

Dapatkan The Danish Way Of Parenting - Jessica Joelle Alexander Inspirasi Kado di sini

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comkurusGemuktumbuh kembang anakdr. Aisya Fikritama Aditya Sp.A
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved