TRIBUNHEALTH.COM - PPOK atau penyakit paru obstruktif kronis merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan penyakit paru-paru progresif yang menghalangi aliran udara dan menyebabkan sulit bernapas.
PPOK paling banyak menyerang pasien pada usia diatas 40 tahun.
Terutama pada mereka yang memiliki riwayat merokok, atau terpapar polusi udara dalam waktu yang panjang.
Faktor genetik juga bisa menyebabkan PPOK.
Pengidap PPOK berisiko tinggi terkena penyakit jantung, kanker paru-paru, dan berbagai kondisi lainnya.
Baca juga: Anak Susah Makan Sayur? Berikut 9 Cara Mudah Mengatasinya

Membahas tentang PPOK, ada pertanyaan yang diajukan kepada Dokter Spesialis Paru, dr. Thifla Farhani Sp. P.
dr. Thifla merupakan seorang dokter spesialis paru.
Ia lahir di Tapaktuan, 26 Januari 1994.
Kini ia telah menikah dan tinggal di Sukoharjo, Jawa Tengah.
Pertanyaan:
Dokter, Apa saja gejala PPOK?
Nadia, Solo.
Jawaban dokter:
dr. Thifla Farhani, Sp. P. yang merupakan Dokter Spesialis Paru di Rumah Sakit Hermina Solo menjawab.
Gejala PPOK ada 3 gejala, yaitu.
Sesak napas, batuk, dan produksi dahak.
PPOK biasanya disertai suara mengi, ini merupakan gejala yang wajib diwaspadai.
Baca juga: Dok, Bolehkah Memberikan Botol Susu saat Anak Tidur?
Jika pada pasien sudah mengeluhkan sesak pada pernapasan, dianjurkan segera melakukan rontgen dan pemeriksaan fungsi paru yaitu pemeriksaan spirometri.
Dilihat apakah ada penurunan fungsi paru atau tidak.
Profil Dokter

dr. Thifla Farhani, Sp.P menempuh sekolah dasar di SD Negeri 4 Tapaktuan Aceh Selatan yang lulus pada tahun 2005.
Sekolah menengah pertama ia tempuh di SMP Negeri 1 Tapaktuan dan lulus tahun 2008.
dr. Thifla lulus dari SMA Negeri Unggul Aceh Selatan pada tahun 2011.
Ia menempuh kedokteran umum di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala, lulus tahun 2017.
Tak berhenti di situ saja, dr. Thifla tercatat sebagai mahasiswa spesialis paru di Program Pendidikan Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Sebelas Maret, yang lulus pada tahun 2024.
dr. Thifla juga pernah mengikuti organisasi PDPI Surakarta.
(Tribunhealth.com)
Baca juga: 4 Penyebab Bayi Mencret Setelah Minum ASI, Berikut Cara Mudah untuk Mengatasinya