Breaking News:

6 Produk Skincare yang Perlu Dihindari Ibu Hamil, Bahan Bisa Meresap hingga Plasenta

Bahan skincare bisa meresap ke pembuluh darah dan akhirnya terbawa hingga plasenta, simak penjelasannya

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
freepik/gratispik
ilustrasi ibu hamil yang menggunakan skincare 

TRIBUNHEALTH.COM - Ibu hamil tidak hanya perlu memperhatikan apa yang dikonsumsi setiap hari, melainkan juga apa yang diaplikasikan ke kulit.

Ya, skincare ternyata juga dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan hamil selama kehamilan.

Skincare dapat menyerap ke kulit dan terbawa hingga aliran darah ibu.

Dengan demikian, jika skincare tersebut mengandung bahan yang berbahaya, maka ibu dan janin juga akan terpapar bahaya tersebut.

Lantas apa saja skincare yang perlu dihindari selama kehamilan?

Melansir What to Expect, skincare yang perlu dihindari selama kehamilan adalah skincare dengan bahan tertentu seperti retinoid, hidrokuinon, dan asam salisilat dalam dosis tinggi.

Berikut ini penjelasannya:

ilustrasi ibu hamil yang menggunakan skincare
ilustrasi ibu hamil yang menggunakan skincare (freepik/gpointstudio)

1. Retinoid

Retinoid merupakan produk berbasis vitamin A yang membantu pergantian sel, termasuk isotretinoin, tretinoin, adapalene, dan tazarotene.

Produk ini bisa digunakan secara oral dan topikal untuk mengatasi jerawat dan garis-garis halus. 

2 dari 4 halaman

Retinoid oral diketahui dapat menyebabkan cacat lahir yang serius.

Dengan demikian produk ini sama sekali tidak boleh digunakan sampai setelah ibu melahirkan dan menyapih bayi.

Retinoid topikal juga perlu dihindari utuk keamanan lebih, termasuk produk retinol yang dijual bebas, serum dengan resep dokter, dan obat anti-penuaan lainnya.

Baca juga: Apa Pentingnya Tidur untuk Tumbuh Kembang Anak?

2. Hidrokuinon

Agen pencerah kulit ini dapat muncul dalam produk yang digunakan untuk mengatasi bintik hitam atau hiperpigmentasi, termasuk melasma, serta dalam  pewarna rambut atau produk pemutih.

Penelitian tentang penggunaan hidrokuinon selama kehamilan sangat terbatas.

Kendati demikian hidrokuinon diserap kulit dalam jumlah tinggi.

Dengan demikian banyak ahli menyarankan untuk menghindarinya.

Ilustrasi skincare
Ilustrasi skincare (freepik.com)

3. Asam salisilat (dalam dosis tinggi)

Hindari penggunaan obat oral topikal yang mengandung asam salisilat dosis tinggi (salah satu bentuk asam beta-hidroksi, atau BHA). 

3 dari 4 halaman

Dosis tinggi zat antiperadangan ini dapat membahayakan bayi.

Meski begitu, asam salisilat juga muncul dalam dosis rendah di berbagai produk perawatan kulit yang dijual bebas, termasuk pembersih, sabun mandi, serum, losion, dan perawatan untuk mengatasi jerawat.

Produk OTC (obat dijual bebas tanpa resep dokter) dengan asam salisilat umumnya mengandung dosis rendah yang dianggap aman bagi ibu hamil, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists. Membuka jendela baru(ACOG).

Namun, sebaiknya selalu konsultasikan produk tersebut ke dokter Anda untuk memastikannya.

Produk yang perlu dibatasi

Jika tiga produk diatas disarankan untuk dihindari, ketiga produk berikut masih menuai perdebatan apakah berbahaya atau tidak.

Kendati demikian, disarankan untuk menghindari penggunaan berlebihan.

4. Beberapa bahan dalam sunscreen

Sunscreen dengan bahan tertentu juga jadi sorotan ahli.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa oxybenzone, yang digunakan dalam sekitar 70 persen tabir surya, mengandung bahan kimia pengganggu endokrin (EDC) yang dapat melewati plasenta dan menyebabkan masalah pada janin yang sedang berkembang.

4 dari 4 halaman

Hasil penelitian tentang hal ini juga masih beragam.

Kendati demikian para ahli secara umum sepakat bahwa hanya dosis oxybenzone yang sangat tinggi yang mungkin bermasalah, dan terutama hanya selama trimester pertama kehamilan.

Ilustrasi skincare
Ilustrasi skincare (pexels.com)

5. Botox dan filler

Kedua bahan ini dianggap sebagai bahan kategori C, yang berarti belum cukup diketahui tentang keamanannya selama kehamilan.

Tetapi banyak ahli menyarankan untuk menghindari penggunaan Botox dan filler lainnya untuk penggunaan kosmetik selama kehamilan demi keamanan.

6. Benzoil peroksida

Bahan ini umumnya ditemukan dalam banyak obat jerawat yang dijual bebas. 

Ada beberapa perdebatan tentang benzoil peroksida selama kehamilan, tetapi banyak ahli, termasuk American Academy of Dermatology, mengatakan kemungkinan aman untuk digunakan dalam jumlah terbatas.

Konsultasi dokter

Artikel ini hanya memuat informasi dan bukan merupakan saran medis.

Anda harus berkonsultasi dengan dokter mengenai produk apa saja yang aman dan tidak aman untuk digunakan selama kehamilan.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
Skincareibu hamilPlasenta
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved