TRIBUNHEALTH.COM - Air Susu Ibu (ASI) merupakan sumber makanan utama anak hingga berusia 6 bulan, dan masih diberikan hingga usia 24 bulan.
Pasalnya ASI memberikan nutrisi sesuai kebutuhan bayi.
ASI juga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan, baik untuk bayi maupun ibu.
Namun ibu menyusui mungkin bertanya, kapan perlu berganti payudara saat menyusui anak?
Jurnalis TribunHealth.com pernah menanyakan hal ini kepada Dokter Spesialis Anak RS JIH Solo, dr. Lucy Endang Savitri, Sp.A ketika menjadi narasumber podcast YouTube TribunHealth.com.
“Dokter Lucy, biasanya kalau kita menyusui nih dok, kadang masih ada beberapa tuh, "Ah ini tadi sudah lama nih menyusuinya, ganti payudara yang satunya." Nah, ini sebenarnya boleh enggak sih dok ganti-ganti atau satu dulu dihabiskan sampai habis baru ganti sebelahnya?”
Berikut ini jawaban dr. Lucy dalam kutipan langsung:

“Oke, sebenarnya enggak bisa ya menghabiskan.
Payudara ibu itu enggak pernah berhenti kalau memang tidak dihentikan.
Jadi kalau disusukan, kita mau bilang ini sudah habis, ternyata diminum bayinya ya masih ada, bayinya masih ceguk-ceguk gitu.
Jadi mungkin kita sebaiknya kalau menyusukan memang diefektifkan ya, satu payudara sampai kosongnya itu kosong, berasa kosong.
Mungkin ibu-ibu bisa ngerasain ya, kencang enggaknya gitu.
Baca juga: Usia Mengenalkan Mainan pada Bayi: Stimulasi Tepat untuk Dukung Tumbuh Kembang Si Kecil
Terus habis itu, nanti coba ibu-ibu yang menyusui ini untuk ngecek, begitu dikeluarkan secara manual, kok sudah kental putih gitu ya, putih kayak santen yang pertama itu, boleh pindah ke payudara selanjutnya, yang sebelahnya.
Karena kalau sering pindah, mungkin bayi saya nanti akan dapat foremilknya aja, anaknya pintar tapi enggak gede-gede.
Tapi ya itu tadi harus semuanya diaktifkan ya.
Jadi nanti mungkin ada beberapa tips untuk ibu-ibu yang overproduksi dan sebagainya ada sendirilah itu.
Tapi kita ini membicarakan yang normal saja..”
Saksikan penjelasan lengkap dr. Lucy dalam tayangan YouTube berikut:
(TribunHealth.com)