TRIBUNHEALTH.COM - Seiring bertambahnya usia, pasti tubuh mengalami penurunan, termasuk dalam hal fungsi seksual yang dapat dialami oleh pria maupun wanita.
Tetapi bagi pria mengeluhkan fungsi seksual yang mengalami perubahan, salah satunya ejakulasi yang hilang pada pria paruh baya.
Dengan kondisi tersebut pastinya menimbulkan kekhawatiran, karena sebelumnya belum pernah terjadi hilangnya ereksi.
Beberapa pria mungkin beranggapan jika hilangnya ereksi sebagai bagian alami dari penuaan, tetapi juga merasa hal ini akan berdampak pada kepercayaan diri dan hubungan dengan pasangan.
Lalu apa yang menyebabkan hilangnya ereksi pada pria paruh baya ?
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penyebab hilangnya ereksi pada pria paruh baya, kita bisa bertanya langsung dengan medical sexolog berkompeten seperti dr. Binsar Martin Sinaga FIAS.
Baca juga: 6 Cara Memperlancar Aliran Darah ke Penis, Bantu Pria Mengatasi Masalah Disfungsi Ereksi

Pertanyaan :
"Dokter, kenapa ejakulasi hilang pada pria paruh baya?"
Rendi, Semarang
dr. Binsar Martin Sinaga FIAS, menjawab :
"Karena hormon testoteronnya turun dan kadar hormon testoteron itu penting bagi pria"
Pada saat hormon testoren tersebut menurun, maka akan menyebabkan hilangnya gairah.
Proses hilangnya ejakulasi pada pria dimulai dari penurunan kadar hormon testosteron, yang kemudian menyebabkan berkurangnya libido, hingga akhirnya mengakibatkan hilangnya ejakulasi.
Baca juga: Dokter Binsar, Apa Penyebab Pria Muda Mengalami Ereksi dan Ejakulasi yang Terganggu?
"Namun ereksi masih mungkin terjadi dan tidak hilang"
"Ataupun pria tersebut ereksinya dibantu oleh obat-obat yang dibeli dibeli dipinggir jalan atau di toko online"
Fase hilangnya ejakulasi ini dapat menyebabkan seorang pria menjadi stress, karena ereksi dapat terjadi tetapi dia tidak mengalami fase ejakulasi.
Profil dr. Binsar Martin Sinaga FIAS

dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS merupakan Medical Sexologist di Klinik RMC Depok, MMAC Jakarta Selatan, dan Renata Medical Clinic Bogor, Telp: 0813-8231-7586.
Ia menyelesaikan pendidikan S1 di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1990 hingga tahun 1997.
Pada tahun 2006, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menyelesaikan program Magister Biomedik di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Tak hanya sampai disitu, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS melanjutkan pendidikan Intensive Seksologi di Fakultas Kedokteran Udayana Denpasar pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS seringkali menjadi narasumber program Edukasi Seksual yang tayang di kanal YouTube Tribunnews.com.
Kiprahnya menjadi pembicara juga tidak bisa diremehkan.
Sejak tahun 2010 dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS aktif menjadi pembicara dalam seminar awam yang membahas mengenai seksualitas.
Ia sempat menjadi Kepala Puskesmas Kecamatan Essang, Kabupaten Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara pada tahun 1999 hingga tahun 2001.
Setelah itu pada tahun 2001-2003 ia bekerja di Perusahaan Farmasi
Ia juga pernah menjadi dokter di rumah sakit Sentra Medika Depok selama kurang lebih 3 tahun, yakni pada tahun 2003-2006.
Sesaat setelah bekerja di rumah sakit Sentra Medika, ia bekerja menjadi dokter selama 2 tahun di rumah sakit Pantai Indah Kapuk pada tahun 2006-2008.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sempat menjadi dosen di Swiss German University Jakarta pada tahun 2008-2010.
Sebagai dokter, ia aktif menjadi narasumber.
Di tahun 2005-2010, dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS dipercaya menjadi narasumber di Talk Show Radio Sonora (SEXY) setiap hari Kamis pukul 22.00-23.59 WIB.
Hingga kini dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS menjadi Medical Sexologist di beberapa klinik.
Ia juga kerap menjawab pertanyaan dari Tribunners terkait masalah seksual baik pada pria maupun wanita.
dr. Binsar Martin Sinaga, FIAS sudah menikah dan memiliki seorang anak.
Kini ia tinggal bersama keluarganya di Perumahan Jatijajar E 12 No. 05, RT/RW 005/014 Tapos - Depok 16466.
(Tribunhealth.com)