TRIBUNHEALTH.COM - Apakah bayi boleh mengonsumsi madu?
Jawabannya adalah tidak.
Situs kesehatan WebMD menyebut bayi tidak boleh mengonsumsi madu dalam bentuk apapun, bahkan dalam makanan yang sudah dimasak sekali pun.
Memberikan madu kepada bayi di bawah 12 bulan telah dikaitkan dengan kondisi langka namun serius yang disebut botulisme pada bayi.
Botulisme pada bayi disebabkan oleh paparan spora bakteri.
Spora bakteri Clostridium botulinum dapat tumbuh dan berkembang biak di usus bayi, kemudian menghasilkan racun berbahaya yang menyebabkan botulisme.
Botulisme paling sering terjadi pada bayi di bawah enam bulan.
Beda dengan bayi, kebanyakan orang dewasa dan anak-anak yang lebih besar memiliki pertahanan di usus mereka yang mencegah spora berkecambah dan berkembang biak.
Namun penting untuk dicatat bahwa madu bukan satu-satunya sumber spora penyebab botulisme.
Baca juga: 8 Keunggulan Madu Dibanding Gula Pasir, Kaya Antioksidan dan Nutrisi Penting
Spora ini juga bisa terdapat di tanah atau debu.
Gejala botulisme pada bayi bisa ringan atau berat dan bisa meliputi:
- Lemah dan lesu
- Makan lambat
- Sembelit
- Hilangnya ekspresi wajah
- Refleks muntah berkurang
Madu termasuk gula tambahan
Meski alami, biar bagaimana pun madu adalah gula dan tinggi kalori.
Oleh karena itu, madu hanya boleh dikonsumsi secukupnya karena digolongkan sebagai gula tambahan.
American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan agar Anda tidak memberikan tambahan gula sama sekali kepada anak di bawah usia 2 tahun.
Baca juga: 6 Cara Alami Turunkan Kadar Gula Darah, Bisa Diterapkan Sehari-hari Oleh Penderita Diabetes
Gula yang secara alami terdapat dalam buah-buahan, biji-bijian, kacang-kacangan, atau produk susu tidak dianggap sebagai gula tambahan.
Gula alami ini diperlukan bayi Anda untuk tumbuh dan berkembang.
Berbeda dengan yang alami, gula tambahan mungkin diberi label sukrosa, dekstrosa, dan, madu.
Gula jenis ini berhubungan dengan risiko resistensi insulin, pradiabetes, dan diabetes tipe 2.
Saat balita Anda berusia dua tahun, AAP merekomendasikan agar mereka mengonsumsi tidak lebih dari 25 gram, atau 6 sendok teh, gula tambahan setiap hari.
Pada usia tersebut, madu sudah bisa digunakan sebagai pengganti gula asalkan tidak melebihi jumlah yang disarankan.
(TribunHealth.com)