lihat foto
TRIBUNHEALTH.COM - Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kondisi kulit.
Kesehatan kulit dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal tubuh.
Kulit yang kering dan kurang elastis biasanya berkaitan langsung dengan kualitas kulit itu sendiri.
Untuk mengatasi masalah seperti kekeringan dan hilangnya elastisitas, perawatan yang tepat sangat dibutuhkan.
Salah satu perawatan yang bisa dicoba adalah treatment DNA salmon.
Perawatan ini bertujuan untuk meregenerasi sel kulit mati, sehingga kulit terlihat lebih kencang, segar, dan awet muda.
Tak mengherankan jika banyak orang tertarik mencoba treatment DNA salmon untuk mengatasi masalah kulit mereka.
Baca juga: Panduan Menu Sahur untuk Ibu Hamil Muda: Tips Agar Kuat Puasa Tanpa Gangguan
Treatment DNA salmon dilakukan dengan metode penyuntikan.
Lantas, adakah efek samping pada bagian kulit bekas suntikan?
Dokter kecantikan, dr. Irmadani Intan Pratiwi menyampaikan pendapatnya melalui tayangan YouTube TribunHealth mengenai efek samping pada kulit setelah dilakukan penyuntikan DNA salmon.
Rupanya banyak yang ingin mengetahui apakah ada efek samping dari penyuntikan DNA salmon pada kulit.
dr. Irmadani Intan menuturkan bila efek yang timbul setelah penyuntikan ialah kemerahan dan ada titik darah.
Bekas suntukan tersebut akan hilang dalam beberapa menit setelahnya.
"Jadi efek yang timbul setelah penyuntikan adalah seperti prosedur penyuntikan yang lain, yaitu biasanya ada bekas suntikan. Misalnya agak kemerahan, ada titik darah. Tapi itu akan hilang dalam beberapa menit," kata dr. Irmadani Intan.
Baca juga: 7 Cara Efektif Mengatasi Mual Parah pada Kehamilan Muda: Panduan Hiperemesis Gravidarium
Kadang, kata dr. Irma juga bisa timbul benjolan yang warnanya seperti warna kulit dan nantinya akan mengempes dalam beberapa menit hingga hitungan jam.
"Biasanya ada benjolan seperti warna kulit, yang itu juga akan mereda, mengempes beberapa menit sampai hitungan jam aja."
dr. Irma pun menegaskan untuk tidak perlu khawatir mengenai bekas suntikan karena sifatnya sangat normal.
Ia menambahkan, efek sari suntukan akan normal di hari kedua.
"Jadi tidak perlu dikhawatirkan dan itu sangat normal. Tapi biasanya hari kedua sudah normal kembali," tuturnya.
Mengenal DNA Salmon dalam Dunia Kecantikan
Baca juga: 6 Cara Efektif Menghilangkan Blackhead, Wajah Bersih Bebas Jerawat
Treatment DNA salmon memang sudah banyak diperbincangkan masyarakat.
Namun, kita perlu mengetahui apa itu treatment DNA salmon.
dr. Irmadani Intan menyampaikan, sesuai dengan namanya, DNA salmon ialah DNA dari salmon.
Sudah banyak diteliti, banyak manfaat yang terkandung dalam salmon, terutama untuk kulit manusia.
"Sesuai dengan namanya, DNA salmon ini sebenarnya gampang ya dimengerti, yaitu DNA dari salmon," ujar dr. Irmadani.
"Kenapa dari salmon? Karena sudah diteliti banyak manfaatnya yang terkandung di situ, terutama untuk manusia, yaitu untuk kulit pada dasarnya."
Kata dr. Irmadani Intan, setelah diteliti manfaat DNA salmon sangat banyak dan bagus diaplikasikan ke manusia.
Baca juga: Pria Mengalami Nakal Kedua, Sementara Wanita Menurun Hasratnya di Usia yang Sama, Bagaimana Dok?
Pengaplikasian tersebut tidak ada efek samping karena sitesis DNA nya cenderung mirip.
"Jadi, manfaat dari DNA salmon ini banyak banget ternyata setelah diteliti dan bagusnya adalah saat diaplikasikan ke manusia, itu tidak ada efek samping. Karena cenderung mirip sintesis DNA nya," lanjutnya.
Lanjut, dr. Irmadani menambahkan bahwa cara treatment dari DNA salmon ini dengan penyuntikan.
DNA salmon disuntukkan ke area target, yakni ke kulit.
Contohnya yakni di wajah, bawah mata, pada area kerutan, hingga di seluruh wajah.
"Cara treatmentnya pun juga dengan cara penyuntikan."
"Jadi DNA salmonnnya disuntukkan ke area target, yaitu ke kulit. Contohnya misalkan di wajah, di bawah mata, atau di kerutan-kerutan di wajah. Bahkan di seluruh wajah bisa." pungkasnya.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan dr. Irmadani Intan Pratiwi, seorang dokter kecantikan Dermalogia Gading Serpong.
Cek Berita dan Artikel kesehatan lainnya di
(TribunHealth.com)
