TRIBUNHEALTH.COM - Kenaikan berat badan yang tak terduga dan terjadi dalam waktu singkat kerap kali membuat kesal.
Selain karena faktor kesehatan, berat badan berlebih juga mengurangi penampilan seseorang.
Terkait hal ini, ada sejumlah hal yang bisa menjadi pemicu.
Naiknya berat badan secara drastis bisa dipicu faktor hormonal, masalah tidur, atau adanya penyakit tertentu.
Melansir kanal kesehatan NDTV, berikut ini kemungkinan penyebabnya.

1. Ketidakseimbangan hormon
Kondisi seperti hipotiroidisme (tiroid kurang aktif) atau sindrom ovarium polikistik (PCOS) dapat menyebabkan penambahan berat badan.
Hipotiroidisme memperlambat metabolisme, menyebabkan penumpukan lemak, sementara PCOS mengubah sensitivitas insulin dan kadar hormon, sehingga menyebabkan penambahan berat badan, terutama di sekitar perut.
2. Stres dan kadar kortisol
Stres kronis meningkatkan kortisol, hormon yang memicu penyimpanan lemak, terutama di bagian perut.
Stres juga dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan manis, yang menyebabkan penambahan berat badan.
Baca juga: Rahasia Turun Berat Badan dengan Jambu Biji! Ini 4 Manfaatnya
3. Obat-obatan
Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan, antipsikotik, beta-blocker, dan kortikosteroid, dapat menyebabkan penambahan berat badan sebagai efek samping.
Obat-obatan tersebut dapat memengaruhi metabolisme, nafsu makan, atau retensi cairan.
4. Gangguan tidur
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk dapat mengganggu hormon pengatur rasa lapar seperti ghrelin dan leptin, yang menyebabkan peningkatan nafsu makan dan keinginan untuk makan makanan yang tidak sehat.
Kurang tidur juga memperlambat metabolisme, yang menyebabkan penambahan berat badan.

5. Menopause
Selama menopause, perubahan hormonal seperti penurunan kadar estrogen menyebabkan redistribusi lemak ke daerah perut dan metabolisme yang lebih lambat, menyebabkan penambahan berat badan yang tidak terduga.
6. Retensi air
Kondisi seperti gagal jantung, masalah ginjal, atau fluktuasi hormonal dapat menyebabkan tubuh menahan kelebihan cairan, yang menyebabkan kenaikan berat badan yang sementara tetapi nyata.
Baca juga: Psikolog Indra Kusumawati Jelaskan Penyebab Ngidam Pada Ibu Hamil
7. Masalah kesehatan usus
Ketidakseimbangan mikrobiota usus, seperti disbiosis, dapat memengaruhi pencernaan, penyerapan nutrisi, dan penyimpanan lemak.
Usus yang tidak sehat dapat menyebabkan peradangan dan penambahan berat badan.
8. Resistensi insulin
Ketika sel-sel menjadi kurang responsif terhadap insulin, glukosa tidak digunakan secara efektif sebagai energi dan disimpan sebagai lemak.
Kondisi ini sering kali mendahului diabetes tipe 2 dan dapat menyebabkan penambahan berat badan, terutama di sekitar perut.

9. Gaya hidup yang tidak banyak bergerak
Kurangnya aktivitas fisik, ditambah dengan duduk dalam waktu lama atau tidak beraktivitas, mengurangi jumlah kalori yang dibakar setiap hari, sehingga mempercepat penyimpanan lemak dan penambahan berat badan.
10. Kondisi medis yang mendasarinya
Kondisi kronis seperti sindrom Cushing yang sering ditandai dengan produksi kortisol berlebih atau depresi, yang dapat mengubah nafsu makan dan tingkat aktivitas dapat menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terduga.
Mengetahui penyebab-penyebab ini memberdayakan individu untuk mengidentifikasi kemungkinan pemicu dan mengambil tindakan yang tepat, baik melalui konsultasi medis, perubahan gaya hidup, atau mengatasi masalah kesehatan mental, guna memastikan kesehatan dan kesejahteraan jangka panjang.
(TribunHealth.com)