Breaking News:

Kapan Waktu yang Tepat untuk Olahraga Saat Puasa Ramadhan? Ini Saran Ahli Gizi

Berikut ini waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa ramadhan agar tidak membahayakan kesehatan

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Freepik
Ilustrasi - waktu yang tepat untuk olahraga saat puasa 

TRIBUNHEALTH.COM - Puasa Ramadhan 1446 H tinggal menghitung hari.

Saat bulan Ramadhan, umat Islam akan menjalankan ibadah puasa sejak imsak hingga waktu berbuka.

Kendati menahan haus dan lapar selama seharian, ini bukan berarti seorang Muslim bisa bermalas-malasan.

Puasa pada dasarnya tidak menggugurkan kewajiban dan tetap beraktivitas seperti biasanya.

Bahkan, orang yang berpuasa juga tetap disarankan untuk olahraga dari segi kacamata medis.

Namun kapan waktu yang tepat untuk olahraga?

Ilustrasi - olahraga saat puasa
Ilustrasi - olahraga saat puasa (Pexels)

Kompas.tv pernah melansir keterangan Tony Arjuna, S.Gz., M.Nut.Diet., AN., APD., Ph.D., Dosen Departemen Gizi Kesehatan di FKKMK UGM dari laman resmi UGM, pada berita 11 Maret 2024.

“Saat berpuasa kalau mau melakukan olahraga idealnya saat dekat-dekat dengan waktu buka, 30 menit sampai 1 jam sebelum berbuka atau setelah tarawih,” kata Tony.

Sebaliknya, dia kurang menyarankan olahraga pada pagi hari.

Ini berpotensi menimbulkan risiko bagi orang yang tidak biasa.

Baca juga: 4 Inspirasi Menu Sahur dan Buka Puasa yang Bisa Dipilih Ibu Menyusui, Jangan Abaikan Telur dan Ikan

2 dari 3 halaman

Pasalnya kalori akan banyak digunakan saat olahraga, sehingga membuat kadar gula darah turun secara cepat.

Dampaknya, muncul rasa lemas dan lapar sepanjang hari.

“Jadi, tidak ideal berolahraga di pagi hari saat puasa karena ketahanan tubuh lebih lemah karena badan jauh lebih lemas dari biasanya ketika tidak puasa," sambungnya.

Pada orang yang memiliki penyakit seperti diabetes, hal ini bahkan sangat berbahaya karena bisa menyebabkan serangan hipoglikemia.

Ilustrasi puasa ramadhan di tengah pandemi
Ilustrasi puasa ramadhan di tengah pandemi (Tribunnews.com)

"Tubuh akan mencari sumber alternatif pembakaran, yang harusnya glikogen bisa dibakar dalam 8 jam, tapi karena dipakai ketika olahraga tadi dan tidak ada makanan yang masuk otomatis dia habisnya lebih cepat. Ya otomatis sisa hari jauh lebih berat untuk dilewati,” paparnya.

Berikutnya, dia juga menyarankan agar membiarkan tubuh beradaptasi.

Pada awal puasa, tubuh mengalami defisit kalori yang cukup signifikan yang mengakibatkan rasa lapar yang cenderung lebih terasa.

Baca juga: 4 Keunggulan Makan Buah Melon, Kaya Air dan Sumber Antioksidan

Seiring bertambahnya hari, puasa semakin terasa mudah dilalui.

Saat itulah intensitas olahraga bisa ditingkatkan secara perlahan.

“Jadi, kondisi tubuh akan berbeda di awal puasa. Setelah tubuh menyesuaikan secara bertahap, kita dapat mulai meningkatkan intensitas olahraga di tengah-tengah bulan puasa,” tandasnya.

3 dari 3 halaman

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
PuasaPuasa RamadhanAhli Giziolahraga Sarang Laba-Laba Kolak Pisang Es Potong Es Cincau Sambo
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved