TRIBUNHEALTH.COM - Orang yang memiliki sakit serius pada dasarnya diperbolehkan untuk tidak berpuasa Ramadhan dengan beberapa ketentuan.
Namun, penderita diabetes tidak selalu dalam kondisi serius.
Terkadang kondisi mereka terbilang stabil sehingga ingin menunaikan ibadah puasa.
Ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan penderita diabetes yang ingin berpuasa.
Langkah pertama yang paling penting adalah konsultasi dengan dokter.
Dokter akan membantu menilai apakah kondisi Anda layak untuk berpuasa atau tidak.
Jika dokter mengizinkan Anda berpuasa, beberapa tips umum berikut ini bisa membantu Anda agar tetap sehat selama Ramadhan.
Dilansir TribunHealth.com dari Cleveland Clinic Journal of Medicine, berikut uraiannya.

1. Sahur bergizi
Puasa sehat untuk penderita diabetes dimulai dengan sahur bergizi.
Sebagai sumber karbohidrat, disarankan untuk memilih jenis karbohidrat kompleks yang memberikan pelepasan glukosa secara perlahan.
Contohnya antara lain beras merah dan quinoa.
Disarankan pula untuk memilih makanan dengan indeks glikemik rendah serta kandungan serat yang tinggi.
Sebaliknya, makanan kaya lemak jenuh sebaiknya dihindari.
Baca juga: 4 Menu Sahur dan Buka Puasa untuk Ibu dan Anak, Harus Ada di Tiap Porsi Makan
2. Buka puasa
Saat berbuka mulailah dengan mengonsumsi air putih.
Jaga asupan cairan selama waktu berbuka dan sahur agar tidak mengalami dehidrasi selama berpuasa
Secara umum, panduan makan untuk berbuka sama seperti makan sahur.
Kuncinya adalah diet sehat dan seimbang.
3. Tetap beraktivitas

Penderita diabetes dapat melakukan aktivitas fisik seperti biasa, termasuk olahraga sedang.
Namun perlu diingat penderita diabetes harus menghindari aktivitas fisik berlebihan terutama menjelang waktu berbuka untuk mencegah hipoglikemia.
4. Menyesuaikan obat dan insulin
Kebanyakan penderita diabetes diresepkan obat rutin dan insulin.
Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai penyesuaian penggunaan obat dan insulin selama berpuasa.
Baca juga: 9 Efek Samping Berhenti Total Mengonsumsi Gula, Bikin Sulit Konsentrasi jika Dilakukan Tiba-tiba
5. Selalu pantau kadar gula darah
Pemantauan kadar gula darah yang sering dapat mengurangi risiko hipoglikemia dan hiperglikemia serta membantu mengendalikan kadar gula darah selama puasa Ramadan.
Menusuk jari untuk pemeriksaan gula darah selama jam puasa tidak membatalkan puasa, dan hal ini harus ditekankan selama edukasi diabetes yang berfokus pada Ramadan.

6. Tanda bahaya yang disarankan membatalkan puasa
Jika timbul tanda atau gejala hipoglikemia, pasien harus membatalkan puasanya untuk menghindari komplikasi serius.
Dalam kasus seperti ini, diperbolehkan dari segi agama mengingat komplikasi diabetes dapat mengancam nyawa.
Anda dapat berbicara dengan ustaz atau pemuka agama Islam mengenai hal ini.
(TribunHealth.com)