TRIBUNHEALTH.COM - Menurunkan kadar gula darah sangat penting bagi mereka yang mengalami diabetes.
Menerapkan gaya hidup sehat dan pola makan seimbang secara akan sangat membantu.
Misalnya dengan memilih sumber karbohidrat kompleks, memperbanyak asupan serat, hingga memilih makanan dengan indeks glikemik rendah.
Melansir kanal kesehatan WebMD, berikut ini cara cepat menurunkan kadar gula darah.
1. Konsumsi karbohidrat kompleks
Ada beberapa kategori karbohidrat.
Satu kelompok, yang dikenal sebagai karbohidrat sederhana, dipecah menjadi glukosa dengan cepat.
Hal itu dapat menyebabkan gula darah Anda melonjak setelah Anda makan atau minum sesuatu yang mengandung banyak karbohidrat sederhana, seperti permen, jus buah, atau soda.
Kelompok karbohidrat lainnya, yang disebut karbohidrat kompleks, meliputi pati dan serat.
Karbohidrat kompleks cenderung terurai menjadi glukosa secara perlahan, atau tidak sama sekali, dalam kasus serat.
Itu berarti gula darah Anda cenderung tidak melonjak setelah Anda mengonsumsi karbohidrat kompleks.
Karbohidrat kompleks juga mengandung lebih banyak vitamin dan mineral daripada karbohidrat sederhana.
Beberapa pati dapat menyebabkan gula darah Anda naik dengan cepat setelah makan, jadi memilih makanan yang tepat dapat membantu mengendalikannya.
Beberapa contoh karbohidrat kompleks antara lain kacang-kacangan, buah, serta sayur bertepung seperti ubi jalar.
Baca juga: Dokter Binsar, Apa Dampak Terburuk jika Wanita Mengalami Penurunan Hasrat?
2. Memperbanyak serat
Serat adalah karbohidrat kompleks yang tidak diserap atau dipecah oleh tubuh menjadi glukosa, sehingga tidak menyebabkan kadar gula darah melonjak setelah makan.
Serat memiliki banyak manfaat lain, seperti melancarkan pencernaan dan membuat Anda merasa kenyang, sehingga Anda makan lebih sedikit. Serat tampaknya melindungi jantung dan mencegah kanker usus besar.
Ada dua jenis serat, yaitu serat larut (yang larut dalam air) dan serat tidak larut (yang tidak larut).
Serat larut sangat ampuh dalam mengendalikan gula darah
3. Pilih makanan rendah indeks glikemik
Indeks glikemik adalah alat ukur yang dapat membantu Anda memilih makanan yang tidak menyebabkan gula darah Anda melonjak.
Indeks glikemik memberikan nilai angka berdasarkan seberapa cepat ia menyebabkan gula darah naik, dibandingkan dengan glukosa murni, yang memiliki IG 100.
Makanan yang memiliki indeks glikemik 55 atau kurang, meningkatkan gula darah secara perlahan sehingga tidak memicu lonjakan kadar gula darah.
Makanan yang punya skor 55 ke atas cenderung meningkatkan kadar gula darah dalam waktu singkat sehingga memicu lonjakan.
Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah dapat bermanfaat untuk kontrol kadar gula darah.
Baca juga: 10 Manfaat Yoga Bagi Penderita Diabetes: Mengelola Gula Darah dengan Lebih Baik
4. Olahraga dan aktivitas fisik
Secara umum, tetap aktif sepanjang hari merupakan cara yang baik untuk menjaga kadar gula darah Anda tetap terkendali.
Saat Anda bangun dan beraktivitas, tubuh Anda menghasilkan energi dengan membakar gula yang telah Anda simpan di otot dan hati.
Saat cadangan tersebut mulai menipis, tubuh Anda membangunnya kembali dengan mengeluarkan gula dari darah Anda.
Semakin banyak Anda berolahraga, semakin rendah kadar gula darah Anda.
Tentu saja, jika Anda menderita diabetes, penting untuk memeriksa kadar gula darah sebelum, selama, dan setelah berolahraga untuk memastikan kadarnya dalam batas aman.
Anda harus berhenti berolahraga jika merasakan gejala gula darah rendah, seperti merasa gelisah, pusing, atau lemah.
5. Cukup minum
Tidak cukup minum bisa menyebabkan dehidrasi.
Hal itu menyebabkan kadar air dalam darah Anda turun, yang membuat gula darah Anda lebih terkonsentrasi.
Perubahan rasio gula terhadap air dalam darah Anda ini akan menyebabkan kadar glukosa darah Anda meningkat.
Penelitian telah menunjukkan bahwa dehidrasi membuat penderita diabetes lebih sulit mengelola kadar gula darahnya.
Jika Anda menderita diabetes, perlu diingat bahwa merasa sangat haus dapat menjadi tanda bahwa kadar gula darah Anda terlalu tinggi dan mungkin sudah demikian dalam waktu yang lama.
(TribunHealth.com)