TRIBUNHEALTH.COM - Diabetes merupakan penyakit yang terjadi ketika kadar gula darah Anda terlalu tinggi.
Cara hidup dan kebiasaan makan Anda adalah dua penyebab paling umum yang menyebabkan timbulnya penyakit ini.
Penyakit tersembunyi ini dapat menyusup ke dalam tubuh saat Anda tidak menduganya.
Cara terbaik untuk mengurangi risikonya adalah dengan memperhatikan beberapa tanda dan gejala diabetes yang umum.
Baca juga: 7 Kebiasaan Gaya Hidup yang Membuat Anda Rentan Terkena Diabetes, Salah Satunya Tak Banyak Bergerak

Tanda Diabetes yang Muncul pada Kulit
Dilansir dari HealthShots, seorang ahli homeopati, ahli gizi, dan ahli kosmetik, Dr. Smita Bhoir Patil, membagikan beberapa tanda diabetes yang muncul pada kulit.
Apabila kadar gula darah terlalu tinggi, ini juga bisa memengaruhi kondisi kulit Anda.
1. Area gelap
Terlalu banyak insulin dalam tubuh dapat menyebabkan bercak-bercak gelap di bagian belakang leher, ketiak, dan area genital.
Ini biasanya merupakan tanda pradiabetes, yang secara medis dikenal sebagai akantosis nigrikans.
2. Bisul yang berulang
Diabetes tidak secara langsung menyebabkan bisul.
Perubahan kadar glukosa darah dapat membuat Anda rentan terhadap infeksi, yang dapat memakan waktu lebih lama untuk sembuh.
Bisul dapat muncul tiba-tiba saat kadar gula darah tinggi, dan dapat mereda jika kadar gula darah terkendali.
Baca juga: 11 Manfaat Makan Kacang Kenari, Tingkatkan Kesehatan Otak, Kelola Gula Darah, dan Bagus untuk Kulit
3. Kulit keras dan menebal
Secara medis, kulit keras dan menebal dikenal sebagai sklerosis digital.
Kulit yang keras dan menebal biasanya tumbuh di jari tangan, jari kaki, atau keduanya.
Kondisi ini dapat dimulai di punggung tangan, dan berlanjut ke lengan bawah dan lengan atas akibat diabetes yang tidak terkontrol.
Dalam beberapa kasus, kondisi ini dapat menyebar ke dada, bahu, dan wajah.

4. Kutil pada kulit
Pernahkah Anda memperhatikan adanya benjolan kecil yang warnanya sama dengan kulit Anda?
Banyak orang dengan kadar gula darah tinggi atau diabetes tipe 2 cenderung memiliki skin tag.
Ini adalah benjolan non-kanker yang terlihat seperti kelompok jaringan kulit yang menggantung dari tangkai.
Tonjolan ini juga dikenal sebafai akrokordon.
Baca juga: 5 Tips Tingkatkan Fungsi Otak bagi Penderita Diabetes, Bantu Cegah Kepikunan
5. Penyembuhan luka tertunda
Diabetes membuat tubuh tidak dapat menggunakan insulin sebagaimana mestinya, yang menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Hal ini dapat memperlambat penyembuhan luka.
Diabetes juga dapat memicu defisiensi sistem kekebalan tubuh, sirkulasi darah yang buruk, dan membuat Anda rentan terhadap infeksi.
Membiarkan luka tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi, jadi pastikan untuk segera melakukan segala hal yang bisa untuk mencegahnya.
Baca juga: Apakah Makan Kentang Berbahaya Bagi Penderita Diabetes? Simak Jawabannya Berikut
6. Luka baring
Luka baring juga dikenal dengan luka dekubitus, yang terjadi akibat tekanan berkepanjangan pada kulit.
Luka ini biasanya muncul di tumit, pinggul, tulang ekor, atau pergelangan kaki.
Diabetes memicu neuropati (kerusakan saraf) dan sirkulasi darah yang buruk, di mana keduanya dapat meningkatkan risiko luka dekubitus.
7. Dermopati diabetik
Tanda kulit lain dari diabetes adalah dermopati terkait diabetes.
Dermopati diabetik adalah suatu kondisi kulit yang dapat menyebabkan bercak merah dan cokelat di bagian bawah kaki Anda.
Tidak ada perawatan khusus untuk menghilangkan kondisi kulit ini.
Jika Anda menemui salah satu tanda dari yang telah disebutkan di atas, segeralah untuk berkonsultasi dengan dokter.
Baca juga: 6 Manfaat Minum Air Kelapa untuk Penderita Diabetes, Begini Cara Sehat untuk Mengonsumsinya
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)