Breaking News:

6 Tanda Tubuh Kekurangan Protein, Termasuk Ingin Ngemil Terus Akibat Fluktuasi Gula Darah

Kurang mengonsumsi makanan tinggi protein dapat menyebabkan berbagai gejala berikut ini, termasuk sulit menurunkan berat badan dan ingin ngemil terus

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
Pixabay.com
Ilustrasi ingin ngemil terus karena kuragn protein 

TRIBUNHEALTH.COM - Protein merupakan salah satu nutrisi yang penting untukn tubuh.

Protein memainkan fungsi untuk menjaga agar setiap sel berfungsi dengan baik serta untuk mendukung otot dan tulang.

Sebaliknya, kekurangan protein dapat menimbulkan beberapa gejala gejala yang mungkin terlihat sepele namun signifikan.

Kanal kesehatan Times of India melansir, beberapa gejala kekurangan protein antara lain adanya pembengkakan pada tubuh, mudah sakit, hingga kesulitan menurunkan berat badan.

Berikut ini penjelasan lengkapnya.

Sering terjadi pembengkakan pada tubuh

Ilustrasi ngemil sebelum tidur
Ilustrasi ngemil sebelum tidur (Pixabay.com)

Pernahkah Anda merasakan bengkak aneh, terutama di wajah, tangan, atau kaki?

Kontrol cairan yang buruk dalam tubuh mungkin disebabkan oleh rendahnya kadar protein.

Darah Anda mengandung protein yang disebut albumin, yang membantu menjaga keseimbangan cairan.

Konsumsi protein yang rendah dapat menyebabkan penumpukan cairan di jaringan, yang dapat menyebabkan bengkak atau edema.

Baca juga: 6 Tips agar Berat Badan Tidak Naik Saat Liburan Natal dan Tahun Baru 2025

2 dari 3 halaman

Sering jatuh sakit dan rentan terhadap infeksi

Protein sangat penting untuk produksi sel darah putih, antibodi, dan komponen imun lainnya yang melawan penyerang seperti bakteri dan virus.

Pola makan yang kekurangan protein melemahkan sistem imun Anda, membuat Anda lebih rentan terhadap infeksi yang sering terjadi dan pemulihan yang lebih lambat.

Perubahan suasana hati dan kecemasan

Ilustrasi munculnya kecemasan akibat pandemi
Ilustrasi munculnya kecemasan akibat pandemi (Pixabay.com)

Makanan yang tinggi protein menyediakan asam amino, yang merupakan bahan penyusun neurotransmitter yang mengendalikan suasana hati dan kebahagiaan, seperti dopamin dan serotonin.

Rendahnya kadar zat kimia otak ini mungkin disebabkan oleh kekurangan protein, yang dapat menyebabkan stres, putus asa, dan mudah tersinggung.

Baca juga: 5 Makanan Tinggi Kalsium yang Murah dan Mudah Didapat, Gak Harus Susu

Perubahan warna dan tekstur kulit

Organ lain yang menderita secara diam-diam akibat asupan protein yang tidak memadai adalah kulit Anda.

Kulit kendur, kusam, dan kering disebabkan oleh hilangnya kolagen, protein yang memberi kekuatan dan kekenyalan pada kulit.

Dalam situasi ekstrem, gangguan kulit seperti bercak kering atau mengelupas juga dapat disebabkan oleh kekurangan protein.

ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan
ilustrasi seseorang yang menimbang berat badan (pixabay.com)
3 dari 3 halaman

Kesulitan menurunkan berat badan

Berjuang menurunkan berat badan meski sudah berolahraga dan menghitung kalori?

Protein tidak hanya membantu membangun otot tetapi juga meningkatkan metabolisme dengan membakar lebih banyak kalori selama proses pencernaan.

Tanpa protein yang cukup, tubuh Anda mungkin mulai menyimpan lemak alih-alih membakarnya, yang menyebabkan kenaikan berat badan yang tidak terduga.

Ngidam camilan atau makanan cepat saji

Protein berperan penting dalam menstabilkan kadar gula darah.

Tanpa protein yang cukup, tubuh Anda mengalami lonjakan dan penurunan gula darah, yang memicu keinginan untuk mengonsumsi makanan berenergi cepat seperti permen, keripik, atau karbohidrat olahan.

Siklus ini dapat menyebabkan kebiasaan makan yang buruk dan penurunan energi.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
proteingula darahlukaPembengkakan Sitoplasma Luka Milivojevic
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

berita POPULER

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved