Breaking News:

5 Hal Buruk yang Terjadi jika Keseringan Tahan Buang Air Kecil, Berisiko Sebabkan Kerusakan Ginjal

Kebiasaan menahan pipis ternyata sangat buruk untuk kesehatan dan dapat menimbulkan berbagai efek samping berikut ini

Penulis: Ahmad Nur Rosikin | Editor: Ahmad Nur Rosikin
jogja.tribunnews.com
Ilustrasi menahan buang air kecil 

TRIBUNHEALTH.COM - Buang air kecil melibatkan upaya terkoordinasi antara ginjal, kandung kemih, dan sistem saraf untuk menyimpan dan melepaskan urine. 

Ginjal menyaring produk limbah, kelebihan air, dan racun dari darah untuk menghasilkan urine. 

Urine kemudian berjalan ke kandung kemih melalui dua tabung tipis yang disebut ureter. 

Kandung kemih adalah organ berotot, yang mengembang saat terisi dengan urine, dan dapat menampung hingga 400–600 mililiter (rata-rata). 

Saat kandung kemih terisi, reseptor peregangan di dindingnya mengirimkan sinyal ke otak, dan Anda merasa ingin buang air kecil. 

Jika Anda memilih untuk pergi ke kamar kecil, otak memberi sinyal pada otot kandung kemih untuk berkontraksi dan otot sfingter untuk rileks, membiarkan urine mengalir melalui uretra.

Namun, ketika Anda memutuskan untuk tidak pergi, otak memberi sinyal pada otot sfingter untuk mengencang, dan urine tetap berada di dalam.

Apa risiko menahan kencing terlalu lama?

ilustrasi duduk terlalu lama
ilustrasi duduk terlalu lama (lifestyle.kompas.com)

Meskipun kandung kemih dapat menampung sekitar satu liter urine, keinginan untuk buang air kecil biasanya dimulai saat kandung kemih Anda setengah penuh.

Pada kebanyakan orang dewasa, menahan kencing sesekali mungkin tidak menimbulkan masalah, namun, konsekuensinya sangat besar jika Anda menjadikannya kebiasaan.

2 dari 3 halaman

Melansir Times of India, berikut ini berbagai efek samping menahan pipis.

Peregangan kandung kemih

Menahan kencing terlalu lama dapat melemahkan otot kandung kemih. 

Hal ini terjadi karena saat menahan kencing, kandung kemih meregang melebihi kapasitas normalnya. 

Seiring waktu, peregangan berulang dapat melemahkan otot, sehingga kandung kemih lebih sulit dikosongkan sepenuhnya dan menyebabkan retensi urine.

Baca juga: Tak Hanya Kaya Serat, Berikut 9 Buah yang Cocok Dikonsumsi Saat Sarapan

Risiko Infeksi Saluran Kemih

Menahan kencing terlalu lama akan meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK). 

Hal ini terjadi karena bakteri dalam urine memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang biak di kandung kemih. 

ISK dapat menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri panggul, dan keinginan untuk buang air kecil yang sering.

Kerusakan ginjal

3 dari 3 halaman

Jika Anda menahan kencing dalam waktu lama, urine dapat kembali ke ginjal, yang berpotensi menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal seiring berjalannya waktu. 

Kondisi ini dikenal sebagai refluks vesikoureteral.

ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit ginjal
ilustrasi seseorang yang mengalami penyakit ginjal (health.kompas.com)

Kerusakan otot dasar panggul

Tidak mengosongkan urine saat Anda merasa ingin buang air kecil dapat membuat otot dasar panggul tegang. 

Salah satu otot tersebut adalah sfingter uretra, yang mengontrol uretra dengan membuka dan menutup.

Saat menahan kencing menjadi kebiasaan, otot-otot ini tegang sehingga menyebabkan urine bocor tanpa sengaja.

Baca juga: 6 Dampak Stres terhadap Kesehatan Fisik, Bikin Imun Tubuh Lemah dan Turut Mempengaruhi Seksualitas

Batu kandung kemih

Bila urine berada di kandung kemih terlalu lama, mineral dalam urine dapat mengkristal, membentuk batu di kandung kemih, yang menyumbat aliran urine, dan menimbulkan rasa nyeri.

(TribunHealth.com)

Selanjutnya
Tags:
pipiskerusakan ginjalUrine
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved