TRIBUNHEALTH.COM - Buang air kecil melibatkan upaya terkoordinasi antara ginjal, kandung kemih, dan sistem saraf untuk menyimpan dan melepaskan urine.
Ginjal menyaring produk limbah, kelebihan air, dan racun dari darah untuk menghasilkan urine.
Urine kemudian berjalan ke kandung kemih melalui dua tabung tipis yang disebut ureter.
Kandung kemih adalah organ berotot, yang mengembang saat terisi dengan urine, dan dapat menampung hingga 400–600 mililiter (rata-rata).
Saat kandung kemih terisi, reseptor peregangan di dindingnya mengirimkan sinyal ke otak, dan Anda merasa ingin buang air kecil.
Jika Anda memilih untuk pergi ke kamar kecil, otak memberi sinyal pada otot kandung kemih untuk berkontraksi dan otot sfingter untuk rileks, membiarkan urine mengalir melalui uretra.
Namun, ketika Anda memutuskan untuk tidak pergi, otak memberi sinyal pada otot sfingter untuk mengencang, dan urine tetap berada di dalam.
Apa risiko menahan kencing terlalu lama?

Meskipun kandung kemih dapat menampung sekitar satu liter urine, keinginan untuk buang air kecil biasanya dimulai saat kandung kemih Anda setengah penuh.
Pada kebanyakan orang dewasa, menahan kencing sesekali mungkin tidak menimbulkan masalah, namun, konsekuensinya sangat besar jika Anda menjadikannya kebiasaan.
Melansir Times of India, berikut ini berbagai efek samping menahan pipis.
Peregangan kandung kemih
Menahan kencing terlalu lama dapat melemahkan otot kandung kemih.
Hal ini terjadi karena saat menahan kencing, kandung kemih meregang melebihi kapasitas normalnya.
Seiring waktu, peregangan berulang dapat melemahkan otot, sehingga kandung kemih lebih sulit dikosongkan sepenuhnya dan menyebabkan retensi urine.
Baca juga: Tak Hanya Kaya Serat, Berikut 9 Buah yang Cocok Dikonsumsi Saat Sarapan
Risiko Infeksi Saluran Kemih
Menahan kencing terlalu lama akan meningkatkan risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK).
Hal ini terjadi karena bakteri dalam urine memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang biak di kandung kemih.
ISK dapat menyebabkan sensasi terbakar saat buang air kecil, nyeri panggul, dan keinginan untuk buang air kecil yang sering.
Kerusakan ginjal
Jika Anda menahan kencing dalam waktu lama, urine dapat kembali ke ginjal, yang berpotensi menyebabkan infeksi atau kerusakan ginjal seiring berjalannya waktu.
Kondisi ini dikenal sebagai refluks vesikoureteral.

Kerusakan otot dasar panggul
Tidak mengosongkan urine saat Anda merasa ingin buang air kecil dapat membuat otot dasar panggul tegang.
Salah satu otot tersebut adalah sfingter uretra, yang mengontrol uretra dengan membuka dan menutup.
Saat menahan kencing menjadi kebiasaan, otot-otot ini tegang sehingga menyebabkan urine bocor tanpa sengaja.
Baca juga: 6 Dampak Stres terhadap Kesehatan Fisik, Bikin Imun Tubuh Lemah dan Turut Mempengaruhi Seksualitas
Batu kandung kemih
Bila urine berada di kandung kemih terlalu lama, mineral dalam urine dapat mengkristal, membentuk batu di kandung kemih, yang menyumbat aliran urine, dan menimbulkan rasa nyeri.
(TribunHealth.com)