TRIBUNHEALTH.COM - Penyakit jantung koroner merupakan salah satu penyakit jantung yang paling banyak diderita oleh masyarakat Indonesia.
Penyakit jantung koroner ini disebabkan karena adanya sumbatan pada pembuluh darah jantung.
Pembuluh darah jantung bisa tersumbat karena adanya riwajat kolesterol tinggi.
Selain itu, ada faktor risiko lain yang akan menyebabkan sumbatan darah jantung itu bisa terjadi.
Baca juga: 7 Efek Samping Makan Buah Kering yang Sering Dianggap Sebagai Camilan Sehat

Secara garis besarnya, jantung koroner itu terjadi karena adanya sumbatan di dalam koroner jantung.
Koroner adalah pembuluh darah yang memperdarahi otot-otot jantung.
Ketika ada sumbatan di pembuluh darah jantung, maka otot jantung tidak akan menyebabkan suplai darah.
Padahal, darah ini berisi nutrisi dan oksigen untuk memperdarahi otot-otot jantung.
Sehingga, ketika adanya sumbatan pada otot-otot jantung, akan menyebabkan otot jantung tidak mendapatkan makanan, yang akhirnya terjadi penyakit jantung koroner.
Baca juga: 5 Minuman Kaya Kalsium untuk Meningkatkan Kesehatan Tulang dan Jantung
Lantas, apa saja faktor risiko yang dapat meningkatkan penyakit jantung koroner?
Dilansir dari YouTube Tribun Health, Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah dari RSUD dr. Gunawan Mangunkusumo Ambarawa, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA memberikan penjelasan tentang faktor risiko penyakit jantung koroner.
dr. Destrian menjelaskan beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyakit jantung koroner.
1. Kolesterol
Menurut penuturan dr. Destrian, sumbatan pada pembuluh darah jantung disebabkan karena kolesterol tinggi.
"Kalau kolesterol kita tinggi, otomatis ini akan menjadi faktor risiko terjadinya penyakit jantung koroner."
"Jadi kalau sudah usia 40 tahun ke atas, harus rutin melakukan medical check up, minimal satu tahun sekali untuk melihat kolesterol kita," ungkap dr. Destrian.
Kolesterol dapat menumpuk seiring bertambahnya usia.
Oleh karena itu, jika sudah terdeteksi adanya kolesterol tinggi, maka harus melakukan perubahan pola hidup.
Seperti rutin berolahraga, mengurangi makanan yang mengandung kolesterol tinggi, hingga minum obat kolesterol jika kadar kolesterol tidak kunjung turun.

2. Penyakit hipertensi
dr. Destrian memaparkan, hipertensi atau penyakit darah tinggi bisa menyebabkan sumbatan pada pembuluh darah jantung.
"Kalau tekanan darah kita tinggi, artinya darah yang ada di pembuluh darah alirannya sangat cepat."
"Kondisi ini bisa mengikis dan melukai lapisan dari pembuluh darah di dalam."
"Kalau terkisis, kolesterol bisa menempel dan gampang masuk," jelas dr. Destrian.
3. Diabetes melitus atau penyakit kencing manis
dr. Destrian imbau untuk lebih berhati-hati jika Anda memiliki riwayat penyakit gula.
Biasanya orang dengan penyakit gula atau sakit kencing manis, memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung.
Baca juga: 7 Manfaat Minum Teh Jahe Kaya Nutrisi, Menurunkan Gula Darah hingga Berat Badan
4. Usia
Faktor risiko yang tidak bisa diubah adalah faktor risiko usia.
Semakin tua, sumbatan pada pembuluh darah jantung akan semakin menembal.
"Kalau usia kita semakin bertambah di atas 50 tahun, itu sudah faktor risiko untuk terjadi penyakti jantung koroner," ungkap dr. Destrian.
5. Genetik
Jika orang tua memiliki riwayat penyakit jantung, kondisi ini bisa menurun ke anaknya.
"Jadi kalau ada orang tua kita yang punya sakit jantung, kita harus waspada dari muda.'
"Ubah pola makan, ubah pola diet, dan kemudian harus mulai rajin olahraga," tegas dr. Destrian.
Baca juga: 5 Manfaat Baik Makan Labu Kuning Secara Rutin, Bagus untuk Pencernaan hingga Turunkan Tekanan Darah
Penjelasan tersebut disampaikan oleh Dokter Spesialis Penyakit Jantung & Pembuluh Darah, dr. Destrian Ekoputro W, Sp.JP, FIHA dalam tayangan YouTube Tribun Health.
Baca berita lain seputar kesehatan di sini
(Tribunhealth.com)