Breaking News:

Dokter, Kondisi Kulit Seperti Apa yang Tidak Diperbolehkan Tanam Benang? dr. Orlen Menjawab

Tanam benang merupakan salah satu pilihan treatment untuk mendapatkan tampilan kulit lebih kencang dan awet muda.

Penulis: Irma Rahmasari | Editor: Melia Istighfaroh
Tribunsolo.com
ilustrasi treatment tanam benang, berikut kondisi kulit yang tidak boleh melakukan tanam benang 

TRIBUNHEALTH.COM - Tanam benang merupakan prosedur perawatan kulit yang bertujuan untuk membuat kulit wajah terlihat kencang dan lebih muda. 

Tidka seperti tindakan operasi plastik, meremajakan kulit dengan tanam benang tidak membutuhkan banyak tindakan pada jaringan kulit. 

Benang hanya perlu ditanam di area kulit yang ingin dikencangkan, contohnya dahi, garis alis, bawah mata, pipi, rahang, dan hidung. 

Benang yang tertanam di bawah kulit wajah, berguna untuk merangsang pembentukan kolagen, memberikan efek penarikan pada kulit yang kendur, dan mengencangkan jaringan penyangga kulit. 

Membahas mengenai tanam benang, terdapat pertanyaan yang diajukan pada Dokter Estetika Facelift and Contouring Expert.

Baca juga: Dokter, Apa Manfaat dari Treatment Tanam Benang? dr. Orlen Beri Penjelasan

ilustrasi treatment tanam benang, berikut kondisi kulit yang tidak boleh melakukan tanam benang
ilustrasi treatment tanam benang, berikut kondisi kulit yang tidak boleh melakukan tanam benang (freepik.com)

Pertanyaan:

Dokter, sebenarnya dalam kondisi kulit seperti apa tanam benang ini tidak disarankan atau bahkan tidak diperbolehkan?

Rani, Sukoharjo.

Dokter Estetika Facelift and Contouring Expert, dr. Orlen P. Sompotan, M.Biomed (AAM) menjawab:

Ada beberapa kondisi kulit yang memang tidak disarankan untuk melakukan treatment tanam benang. 

2 dari 3 halaman

1. Alergi

Pertama adanya alergi terhadap benang yang akan digunakan untuk treatment. 

Pasien dengan riwayat alergi sebaiknya menghindari treatment ini. 

Baca juga: Mengenal Perbedaan AHA dan BHA, Kandungan Skincare yang Kerap Digunakan untuk Eksfoliasi

2. Memiliki riwayat penyakit

Ada beberapa riwayat penyakit yang tidak dibolehkan melakukan tanam benang. 

Pasien dengan riwayat penyakit kulit kronis dianjurkan untuk menghindari treatment ini. 

Selain penyakit kulit, pasien dengan riwayat penyakit diabetes tidak terkontrol dan pasien dengan gangguan darah sebaiknya tidak melakukan treatment ini. 

Profil dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM), yang Dikenal Sebagai Facelift and Counturing Expert
Profil dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM), yang Dikenal Sebagai Facelift and Counturing Expert (Istimewa)

Profil dr. Orlen P. Sompotan, M.Biomed (AAM)

dr. Orlen P. Sompotan dikenal sebagai facelift and counturing expert. 

Ia memang spesialisasi di di thread lift, filler, botox, dan lain-lain. 

3 dari 3 halaman

Kini ia berpraktek di Laluna Beauty Expert dan Avena Aesthetics. 

Kiprahnya di dunia estetika juga tidak bisa diremehkan. 

dr. Orlen kerap menjadi narasumber di berbagai acara penting di dalam dan luar negeri seperti: 

Baca juga: Profil dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed, yang Dikenal Sebagai Facelift and Counturing Expert

1. (2024) ASLS (Aesthetic Sugery & Laser Society) International Conference Demire Bangkok - Thread Lift Modification Technique with Staris Molding

2. (2024) Indonesia Anti Aging Conference DI Yogyakarta (INDAAC 5.0) K-Aesthetic Trend Using Polynucleotide Injection For Skin Healing & Regeneration

3. (2023) ) Indonesia Anti Aging Conference (INDAAC SULSEL) 3D Chin and Lips Augmentation With Dermal Filler

4. (2023) Indonesia Anti Aging Conference (INDAAC SUMUT) Lift up Double Chin by Croquis Molding Premium PDO Thread.

Baca juga: 6 Bahan Skincare yang Dapat Melawan Tanda-tanda Penuaan Dini, Rutin Gunakan Mulai Sekarang

Baca berita lain seputar kesehatan di sini

(Tribunhealth.com)

Selanjutnya
Tags:
dr. Orlen P. Sompotan M.Biomed (AAM)Tribunhealth.comTanam BenangAlergi Alprazolam
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved