Breaking News:

Cara Menghitung Masa Subur, Obgyn Jelaskan Ini

Tentunya kita perlu mengetahui cara menghitung masa subur, terutama bagi pasangan suami istri yang ingin segera memiliki buah hati.

Penulis: Putri Pramestianggraini | Editor: Melia Istighfaroh
kompas.com
ilustrasi menghitung masa subur 

TRIBUNHEALTH.COM - Setelah menikah, hal yang ditunggu-tunggu oleh setiap pasangan suami istri adalah buah hati. 

Kehamilan sangat dinantikan oleh banyak pasangan. 

Sebuah keluarga akan lebih terasa hangat dan lengkap dengan kehadiran buah hati. 

Tak heran, mengapa sangat diperlukan persiapan sebelum masa kehamilan. 

Masa kehamilan yang lancar dan kondisi janin yang sehat adalah tujuan utamanya. 

Untuk segera mendapatkan kehamilan, tentunya kita perlu mengetahui masa subur. 

Bagaimana cara menghitung masa subur?

Dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med menyampaikan tanggapannya pada tayangan YouTube TribunHealth.com mengenai cara menghitung masa subur. 

ilustrasi menghitung masa subur
ilustrasi menghitung masa subur (Kompas.com)

Baca juga: Cara Agar Rahim Naik dan Tidak Turun Kembali

Banyak wanita yang bingung mengenai cara menghitung masa subur. 

dr. Maria Ratna menyampaiikan bahwa masa subur sangat penting dan siklus menstruasi harus teratur. 

2 dari 4 halaman

Untuk mengitung masa subur, kita harus memprediksi menstruasi berikutnya di tanggal berapa. 

Dari situ akan dimundurkan 14 hari, maka ketemulah masa subur. Selanjutnya tinggal advice untuk melakukan seksual kontak dimaju mundurkan 5 hari. 

"Untuk menghitung masa subur itu penting sekali, kalau bisa siklus mensnya itu teratur. Karena kita mau menghitung ovulation time atau masa subur itu biasanya kita harus memprediksikan mens kita berikutnya tanggal berapa," kata dr. Maria Ratna. 

"Dari situ kita mundurkan 14 hari. Nah, itu ketemulah kira-kira masa subur atau masa ovulation time nya. Nanti tinggal advice untuk melakukan seksual kontaknya itu dimaju mundurkan 5 hari," 

Kata dr. Maria, penting sekali untuk mengetahui siklus menstruasi yang teratur. 

Baca juga: 5 Makanan Tidak Manis, Tapi Bisa Menyebabkan Diabetes

Siklus menstruasi yang tidak teratur akan sulit menentukan masa subur, artinya tidak bisa mempreduksi mens berikutya di tanggal berapa. 

"Jadi penting tahu dulu siklus mensnya harus teratur. Kalau siklus mensnya gak teratur susah," sambungnya. 

"Kan artinya kita gak bisa memprediksikan mens berikutnya perkiraan tanggal berapa. Karena kita gak bisa ngitung dari 'oh 14 hari dari mens yang pertama', karena siklus mens kita kan beda-beda kan. Ada yang 30 hari, ada yang 35 hari. Ya kalau pas 28 hari ya ngepas, jadi 14 hari," 

"Karena  masa subur itu yang hitungannya tidak akan berubah itu perkiraan mens berikutnya, mundurkan 14 hari. Nah itu dengan cara itung-itungan kalender," jelasnya. 

Lanjut, kata dr. Maria, cara lain untuk menghitung masa subur bisa dengan ovulation test. 

3 dari 4 halaman

Hal lain yang bisa dikenali dari masa subur yakni membuat grafik suhu bassal. 

"Cara yang lain bisa saja dengan ovulation test. Tapi kan konsumtif sekali harus beli alatnya, bolak balik ngecek terus sampai ketemu titiknya," 

ilustrasi seseorang yang menantikan kehamilan
ilustrasi seseorang yang menantikan kehamilan (pixabay.com)

Baca juga: 7 Manfaat Ghee untuk Diabetes, Konsumsi dalam Jumlah Sedang Ya!

"Hal yang lain yang bisa dikenalin juga, masa subur itu kalau telat mens nya, bikin grafik suhu bassal. Jadi kita bisa mengenali ini lagi masa subur atau enggak. Misalnya setiap hari ngeplot di grafik 'oh ini dari hari pertama mens', haru kedua dan selanjutnya di plot sampai titik tertentu itu suhunya akan meningkat. Jadi grafiknya naik, nah kalau itu berarti dari rata-rata suhu kita 36,1 atau 36,3," terangnya. 

"Kalau suhunya naik antara 0,4 sampai 0,8, itu berarti mau memasuki fase ovulation time," 

dr. Maria menambahkan, masa subur bisa dikenali dari lendir vagina. 

Lebdir vagina di masa subur seperti ingus yang encer dan bening, jika ditarik tidak akan putus. 

Keluar lendir bening dan cair sudah menunjukkan fase subur. 

Namun, lendir yang hanya sebentar-sebentar patah dan berwarna kuning, berarti tidak menunjukkan masa subur. 

"Dari lendir vagina juga bisa dikenali. Lendir vagina di masa subur itu kayak ingus yang encer dan bening. Kalau ditarik lendirnya gak putus. Nah, itu sudah menunjukkan fase subur. Tapi kalau lendir yang cuma sebentar-sebentar patah, warnanya kuning itu bukan." pungkasnya.  

Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com, bersama dengan  dr. Maria Ratna Andjani Sp.OG., M.Med. Seorang Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari RS St. Carolus Summarecon, Serpong. 

4 dari 4 halaman

(TribunHealth.com/PP) 

Selanjutnya
Tags:
Tribunhealth.comMasa SuburDokter Spesialis ObgynKehamilandr. Maria Ratna Andijani Sp. OG. M.Med
BERITATERKAIT
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved