TRIBUNHEALTH.COM - Makanan ultraproses merupakan makanan yang diolah secara industrian.
Biasanya makanan ultraproses melibatkan rantai pemrosesan yang panjang.
Bahan tambahan seperti pewarna dan pengawet biasa digunakan dalam produk seperti ini.
Selain itu, produk ultraproses juga kerap tinggi karbohidrat, gula, lemak, dan juga garam.
Contohnya antara lain ham, sosis siap saji, makanan kemasan, minuman ringan, dan juga makanan cepat saji.
Meski pada dasarnya berbeda, makanan ultraproses juga timpang tindih dengan istilah junk food atau makanan sampah.
Intinya, keduanya merupakan makanan yang tidak sehat karena melibatkan pemrosesan berlebihan.
Mengonsumsi makanan ultraproses dikatikan dengan beragam risiko kesehatan, mulai dari diabetes hingga kolesterol.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini uraiannya.

1. Penyakit jantung
Makan makanan olahan favorit Anda Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Lancet menemukan bahwa makan lebih banyak makanan olahan atau ultraproses dikaitkan dengan risiko penyakit kardiovaskular (CVD) dan penyakit jantung koroner (PJK) yang lebih tinggi pada orang dewasa di AS.
Studi dari berbagai negara juga menunjukkan sedikit peningkatan risiko stroke.
2. Diabetes tipe 2
Makanan olahan tinggi mengandung gula tersembunyi, lemak tak sehat, dan karbohidrat olahan, yang semuanya merupakan kombinasi mematikan yang berkontribusi terhadap perkembangan resistensi insulin dan sindrom metabolik.
Orang yang mengurangi asupan serat, vitamin, mineral, dan makanan olahan ke dalam pola makan mereka cenderung meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.
Baca juga: 4 Penyakit Serius yang Mulai Banyak Terjadi pada Anak Muda, Termasuk Hipertensi dan Diabetes
3. Gangguan kesehatan mental
Makan junk food secara teratur dapat merusak kesehatan mental Anda.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients menemukan bahwa asupan UPF yang lebih tinggi dikaitkan dengan peningkatan 53 persen dalam kemungkinan gejala gangguan mental umum, termasuk depresi dan kecemasan.
4. Kanker
Konsumsi makanan olahan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih besar pada tubuh Anda daripada yang pernah Anda bayangkan.
Menurut The Lancet Planetary Health, peningkatan asupan makanan olahan dapat meningkatkan risiko kanker secara keseluruhan, kanker kepala dan leher, karsinoma sel skuamosa esofagus, kanker usus besar, kanker rektum, karsinoma hepatoseluler, dan kanker payudara pascamenopause.
5. Obesitas

Mengonsumsi junk food dapat membuat berat badan Anda bertambah secara tidak sehat.
Produk ultraproses padat energi dan mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans, gula tambahan, dan sodium, yang dapat menyebabkan obesitas dan masalah kesehatan terkait.
6. Kecanduan makanan cepat saji
Makanan ultraproses sangat adiktif dan ada alasan mengapa makanan ini memberikan rasa nyaman saat dimakan.
Mengonsumsi makanan ini mengaktifkan pusat penghargaan di otak dengan cara yang mirip dengan nikotin atau alkohol.
Orang-orang biasanya mengalami keinginan kuat untuk mengonsumsi makanan ultraproses ini, dan ini dapat berubah menjadi kecanduan.
Baca juga: 6 Aturan Makan Penderita Diabetes, Posi Terlalu Sedikit Justru Rawan Sebabkan Hipoglikemia
7. Masalah pencernaan
Makanan cepat saji rendah serat dan nutrisi penting, tetapi tinggi lemak, gula, dan zat aditif yang tidak sehat.
Hal ini dapat memengaruhi pencernaan dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan usus.
8. Kekurangan nutrisi
Makanan olahan tinggi rendah vitamin, mineral, dan antioksidan, yaitu zat gizi yang menyehatkan tubuh dan menjalankan banyak fungsi penting.
Bila Anda terlalu banyak mengonsumsi makanan ini, Anda dapat mengalami kekurangan gizi.
9. Kolesterol tinggi
Makanan cepat saji atau makanan olahan disiapkan menggunakan minyak terhidrogenasi, yang mengandung banyak lemak trans. Makanan ini dapat meningkatkan kadar kolesterol LDL.
10. Kematian
Sebuah tinjauan, yang diterbitkan dalam British Medical Journal (BMJ) pada tahun 2024, menemukan bahwa mengonsumsi lebih banyak makanan ultraproses dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi akibat sebab apa pun dan dikaitkan dengan 32 kondisi kesehatan, termasuk penyakit jantung, gangguan kesehatan mental, diabetes tipe 2, dan masalah lainnya.
(TribunHealth.com)