TRIBUNHEALTH.COM - Tumor dan kanker adalah dua istilah yang saling terkait satu sama lain.
Dua istilah ini masih memunculkan kebingungan mengenai perbedaan keduanya.
Ini penting karena kanker dan tumor bisa jadi penyakit serius.
Kanker, disebabkan karena adanya pertumbuhan sel yang tidak normal pada bagian tubuh tertentu.
Jika dibiarkan tidak terdiagnosis, seperti yang terjadi pada beberapa pasien kanker, penyakit ini menyebar ke organ tubuh lainnya juga.
Melansir kanal kesehatan Times of India, berikut ini perbedaan kanker dan tumor.
1. Apa itu tumor?

Dalam tubuh manusia normal, sel tumbuh dan berkembang biak sepanjang hidup individu.
Sel-sel tua mati atau rusak dan sel-sel baru dihasilkan untuk menjalankan fungsi biologis.
Terkadang proses ini berhenti dan penggandaan sel yang tidak normal dimulai.
Sel-sel ini kemudian membentuk tumor, yang biasanya berbentuk benjolan abnormal.
Sebagian besar tumor tidak bersifat kanker, namun bisa juga berkembang menjadi kanker.
Salah satu tantangan terbesar dalam diagnosis dan pengobatan kanker adalah identifikasi gejala dan perbedaan antara tumor jinak dan ganas.
Baca juga: Dokter, Tumbuhnya Tumor Apakah Akan Menyebabkan Rahang Jadi Asimetris?
2. Tidak semua tumor bisa menjadi kanker
Tidak semua tumor menjadi kanker, tetapi itu tidak berarti Anda dapat mengabaikannya.
Tumor jinak tidak bersifat kanker dan tidak menyerang jaringan lain.
Mereka cenderung tumbuh lambat dan biasanya tidak mengancam jiwa.
Kutil kulit adalah sejenis tumor yang tidak menyebar dan tetap terbatas pada lokasinya.
Ini dapat dihapus dan biasanya tidak kembali.
Contoh tumor jinak lainnya termasuk sebagian besar tahi lalat, fibroid, dan beberapa jenis kista.
3. Tumor ganas berkembang menjadi kanker

Tumor yang ganas atau premaligna dapat berkembang menjadi kanker.
Tumor pramaligna biasanya bercak bersisik dan tebal.
Misalnya, Leukoplakia yang bisa menjadi tanda awal kanker mulut, tidak nyeri, bentuknya tidak beraturan, dan tidak hilang meski lidah dikerok.
Tumor ganas memiliki tingkat pertumbuhan yang tidak terkendali.
Mereka terbentuk di sel epitel (perut, prostat, pankreas, paru-paru, hati, usus besar, atau payudara), di tulang, tulang rawan, ovarium, testis, otak, perut atau dada.
Baca juga: 5 Kerugian Kerja Shift Malam dalam Jangka Panjang, Rawan Penyakit Jantung hingga Kanker
4. Langkah pencegahan
Selalu berhati-hati terhadap pertumbuhan abnormal dalam tubuh.
Pemeriksaan diri adalah kunci untuk menemukan benjolan yang tidak biasa, terutama di payudara, dan kanker kolorektal.
Untuk jenis kanker lain seperti leukemia, di mana benjolan tidak terbentuk, seseorang dapat mewaspadai gejala utama seperti peningkatan episode infeksi, memar, atau pendarahan berulang.
Jangan tunda dan kunjungi dokter saat Anda melihat adanya benjolan atau tanda-tanda kanker yang menetap.
5. Menguji tumor apakah kanker atau bukan

Dokter Anda kemungkinan akan memeriksa Anda secara fisik.
Perubahan warna kulit di sekitar benjolan akan diperiksa dengan cermat.
Tes darah dan tes urin juga disarankan terlebih dahulu.
Kanker juga didiagnosis menggunakan tes pencitraan seperti pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT), pemindaian tulang, pencitraan resonansi magnetik (MRI), pemindaian tomografi emisi positron (PET), ultrasonografi dan sinar-X.
6. Jangan takut dengan biopsi
Keyakinan yang salah bahwa biopsi memperburuk pertumbuhan kanker.
Biopsi adalah prosedur medis umum dalam pengobatan kanker.
Dalam biopsi, dokter mengambil sampel jaringan kecil dan menentukan karakteristik kanker dan jenisnya.
Pakar kesehatan mengatakan bahwa biopsi yang dilakukan tepat waktu dapat membantu pasien mendapatkan perawatan medis sedini mungkin.
(TribunHealth.com)