TRIBUNHEALTH.COM - Depresi sebenarnya gangguan kesehatan mental.
Tentunya semua orang bisa mengalami depresi, baik orangtua, remaja, dewasa, termasuk juga anak-anak.
Sayangnya kondisi ini kerap kali telat disadari.
Masih banyak amsyarakat yang belum memahami tentang kondisi depresi.
Padahal, depresi bukan suatu kondisi yang bisa disepelekan.
Depresi terjadi karena adanya perubahan suasana hati.
Perubahan suasana hati dan akhirnya menyebabkan seseorang melakukan hal yang menyakiti diri sendiri, apakah artinya dari hati mempengaruhi kondisi pikiran?

Baca juga: Waktu yang Baik saat Menggunakan Headset dan Earphone Menurut dr. Arne Laksmiasati, Sp.THT
Dokter spesialis kedokteran jiwa, Mayor Kes dr. Hary Purwono menyampaikan tanggapannya di YouTube TribunHealth.com mengenai perubahan suasana hati dengan depresi.
Banyak yang belum mengetahui tentang depresi.
Mayor Kes dr. Hary menyampaikan bahwa depresi merupakan kondisi yang bermasalah dengan suasana hati.
Mungkin, orang yang mengalami gangguan suasana hati diikuti dengan perubahan pola pikir yang berlebihan.
"Kondisi depresi menjadi masalah terhadap suasana hati. Mungkin seseorang mengalami gangguan suasana hati yang diikuti dengan perlahan bisa menyebabkan perubahan pola pikir berlebihan," kata Mayor Kes dr. Hary.
Kata Mayor Kes dr. Hary, beberapa kasus ditemukan bahwa depresi bisa berujung pada kondisi-kondisi yang menyebabkan orang berpikiran mengakhiri hidup.
Baca juga: 5 Ramuan Herbal Terbaik yang Ampuh Membuang Kolesterol Jahat dari Arteri
Seseorang bisa mengalami hal tersebut dikarenakan kondisi depresi yang mungkin berjalan sudah cukup panjang dan tidak segera ditangani.
"Itulah makanya kadang-kadang beberapa kasus menemukan bahwa depresi ini bisa berujung kepada kondisi-kondisi yang menyebabkan orang tersebut bisa berfikir untuk mengakhiri hidupnya ataupun dalam kata lain kasarannya ada pikiran-pikiran tentang bunuh diri,"
"Itu adalah kondisi depresi yang mungkin berjalan sudah cukup panjang, sudah cukup lebih berat kondisinya dan itu mungkin terjadi bila tidak segera ditangani," lanjutnya.
Mengenal Depresi, Gangguan Mental yang Sering Telat Disadari

Mayor Kes dr. Hary menerangkan bahwa depresi ialah perubahan suasana hati yang dominan oleh perasaan sedih.
Kondisi ini terjadi karena adanya ketidakmampuan beradaptasi dengan suasana hati oleh respon emosi dengan hal yang terjadi.
Baca juga: 5 Jus yang Cocok Dikonsumsi setelah Makan Siang untuk Menurunkan Kadar Kolesterol
"Perlu kita ketahui bahwa depresi itu sebenarnya adalah sebuah perubahan suasana hati yang dominan oleh perasaan sedih," ujar Mayor Kes dr. Hary.
"Kondisi ini sendiri terjadi disebabkan oleh adanya ketidak mampuan beradaptasi suasana hati oleh respon emosi dengan hal yang terjadi,"
Lanjut, kata Mayor Kes dr. Hary, perubahan respon emosional bisa terjadi karena konflik sosial atau faktor-faktor lingkungan lain.
Bisa saja depresi terjadi karena konflik internal sendiri, perasaan bersalah, tidak mampu beradaptasi dengan respon emosional yang terjadi.
Oleh karena itu, muncullah suasana hati yang sedih berkepanjangan hingga menimbulkan gangguan depresi.
Baca juga: Dokter, Setelah Vampire Facial, Apakah Pasien Boleh Melakukan Perawatan Wajah Lain?
"Jadi perubahan respon emosional, bisa terjadi karena mungkin konflik sosial, atau mungkin karena faktor-faktor lingkungan lainnya,"
"Mungkin konflik internal sendiri atau persaan-perasaan bersalah, tidak mampu beradaptasi dengan respon emosional yang terjadi. Oleh karena itu muncullah suasana perasaan hati yang sedih berkepanjangan, berlarut-larut, sehingga menimbulkan kondisi gangguan depresi." tandas Mayor Kes dr. Hary.
Ini disampaikan pada channel YouTube TribunHealth.com bersama dengan Mayor Kes dr. Hary Purwono, Sp.KJ. Seorang dokter spesialis kedokteran jiwa dari RSAU dr. Siswanto Lanud Adi Soemarmo.
(TribunHealth.com/PP)